TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) menggelar Rapat Advokasi Kebijakan Program CSR bersama sejumlah perusahaan di daerah tersebut pada Selasa (10/9/2024).
Rapat ini bertujuan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Pasbar.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi memimpin langsung rapat tersebut, didampingi oleh Wakil Bupati Risnawanto dan beberapa pejabat terkait.
Sejumlah perusahaan yang hadir PT Perkebunan Nusantara IV (PKS), PT Agrowiratama, PT Bakrie Pasaman Plantation, PT Bintara Tani Nusantara, PT Agro Wira Ligatsa, PT Rimbo Panjang Sumber Makmur, PT Perkebunan Nusantara IV (Kelapa Sawit), PT Perkebunan Anak Nagari Pasaman serta perbankan dari Bank Nagari dan Bank Mandiri.
Selain itu, juga turut hadir BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi dan Cabang Pasaman Barat.
Baca juga: Kronologi Tabrakan 3 Mobil di Pasaman Barat: Minibus Keluar Jalur dan Tabrak Truk
Dalam arahannya, Bupati Pasbar Hamsuardi menyebutkan bahwa Pemda telah melakukan beberapa kegiatan bersama perusahaan, bahkan mendatangi perusahaan-perusahaan yang ada di Pasbar untuk menjalin kerjasama dalam menanggulangi permasalahan kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Pasbar.
“Jumlah kemiskinan ekstrem di Pasbar ini, berdasarkan data P3KE, masih cukup tinggi. Mari bersama memberikan saran dan pendapat agar permasalahan kemiskinan ekstrim maupun permasalahan stunting dapat ditanggulangi,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa, tahun lalu pihaknya baru dapat menanggulangi sebesar 0,7 persen. Dimana beberapa perusahaan telah mengambil andil, diantaranya Wilmar Group yang memberikan CSR tahun 2023 pada empat sasaran penerima manfaat di Mandiangin, Bayur Kabung, Tanjung Pangkal, dan Maligi.
Sementara itu, Wakil Bupati Risnawanto menambahkan bahwa minimnya anggaran keuangan daerah tidak memungkinkan penyelesaian seluruh persoalan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, diantaranya perusahaan-perusahaan yang ada di Pasbar.
Baca juga: Kronologi Tabrakan 3 Mobil di Pasaman Barat: Minibus Keluar Jalur dan Tabrak Truk
“Oleh karena itu, kami memohon dukungan dari semua pihak, terutama perusahaan pengolahan kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit, perbankan, dan lainnya, dalam menyalurkan CSR perusahaan sebagai dukungan penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” ujarnya.
Selain itu, Plt Kepala Bappelitbangda Pasbar, Ikhwanri memaparkan capaian indikator penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Dimana disampaikannya bahwa pada tahun 2023, tingkat kemiskinan di Pasbar berada pada angka 6,92 persen (33.520 jiwa) dengan target 6,58 persen.
Sementara prevalensi stunting tahun 2023 berada pada angka 29,7 persen atau setara dengan 5.098 balita, dengan target 14 persen. Sedangkan kemiskinan ekstrem tahun 2023 berada pada angka 0,70 persen (3.410 jiwa).
Kemudian, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappelitbangda, Astra, menjelaskan bahwa tujuan advokasi kebijakan kolaborasi Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat bersama perusahaan adalah untuk menyamakan persepsi terkait isu lintas sektor dalam percepatan penanggulangan kemiskinan, percepatan penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Serta bagaimana kedepannya dapat dilakukan kolaborasi antara pemerintah daerah, perusahaan, dan perbankan dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem ini,” pungkasnya.(*)