TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kopda Hendrianto, seorang Prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang gugur akibat serangan yang dilakukan diduga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Bousha, Distrik Aifat Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat Daya pada Senin (25/12/2023) siang waktu setempat.
Komandan Korem (Danrem) Wirabraja 032, Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl mengatakan, Kopda Hendrianto dan prajurit lainnya mulai bertugas di Maybrat sejak 24 Maret 2023.
"Untuk diketahui bersama, setiap penugasan itu lamanya dua belas bulan, atau satu tahun, rolling-nya seperti itu, terus menerus, bergantian," ujar Rayen di Makorem, Selasa (26/12/2023).
Itu artinya, Hendrianto wafat setelah sembilan bulan bertugas di Maybrat Papua Barat Daya.
Mestinya, kata Danrem, Hendrianto dan prajurit lain akan kembali bulan Maret 2024.
Diketahui, Hendrianto wafat meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.
"Korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, putri semua. Anak pertamanya usia delapan tahun dan anak keduanya usia enam tahun," katanya.
Baca juga: Prajurit Yonif 133/YS Padang Kopda Hendrianto Gugur di Maybrat, Tinggalkan Istri dan Dua Anak
Danrem mengatakan, Kopda Hendrianto wafat karena terkena tembakan di pipi sebelah kanan.
Rayen bilang, sebelum wafat terkena tembakan, Hendrianto dan personel lainnya baru pulang dari pengamanan ibadah Natal di Distrik Aifat.
"Hari ini sudah disemayamkan di Batalyon 762 di Sorong," ujarnya.
Ia menuturkan, rencananya jenazah Hendrianto akan diterbangkan dari Sorong menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada pukul 12.45 WIT, dan diperkirakan tiba pukul 19.15 WIB.
"Nanti akan disemayamkan di Makorem, dan selanjutnya pagi akan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi," jelas dia.
Sementara itu, lanjut dia, satu personel lainnya Pratu Frangky Gulo juga menjadi korban serangan diduga OPM.
Frangky Gulo dilaporkan terkena serpihan amunisi atau peluru di bagian perut sebelah kanan.
"Alhamdulillah serpihan amunisi itu sudah berhasil dioperasi dan diangkat. Saat ini kondisinya sudah normal kembali," ujarnya.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News