Banjir di Sumbar

Alirkan Air untuk 50 Ha Sawah, Bendungan Jebol di Padang Pariaman Butuh Bronjong untuk Perbaikan

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendungan air untuk mengaliri 50 hektare sawah di Kampung Tangah, Sikucur Tangah, V Koto Padang Pariaman jebol, Jumat (14/7/2023).

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Bendungan jebol di Kabupaten Padang Pariaman pasca banjir membutuhkan batu bronjong untuk perbaikan.

Diketahui, bendungan air untuk mengaliri 50 hektare sawah jebol di Kampung Tangah, Sikucur Tangah, V Koto Padang Pariaman, Jumat (14/7/2023).

Kalaksa BPBD Padang Pariaman Budi Mulya, mengatakan, bedungan itu jebol akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi di kawasan itu sejak hari Kamis (13/7/2023) sore hingga Jumat (14/7/2023) pagi.

Akibat Curah hujan tinggi, debit air sungai lantiang yang mengisi bendungan itu juga naik, sehingga menyebabkan bendungan jebol.

"Bendungan itu sepanjang 23 m dan lebarnya 4 m, bendungan itu biasanya mengaliri air untuk 50 hektare sawah di kawasan itu," terangnya, Sabtu (15/7/2023).

Pasca jebolnya bendungan ini, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Wali Nagari untuk penanggulangannya.

"Hasil koordinasi itu, untuk memperbaiki bendungan, dibutuhkan kawat beronjong," jelasnya.

Baca juga: Yayasan Badoncek Mambangun Nagari Serahkan 1.000 Nasi Bungkus Bagi Korban Banjir di Padang

Banjir Surut

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman sebut banjir di daerah tersebut sudah surut, Sabtu (15/7/2023).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Pariaman Helmi, mengatakan, banjir sudah mulai surut sejak siang kemarin (Jumat).

"Hari ini banjir di sejumlah titik itu sudah kering dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.

Sedangkan saat ini pihaknya masih berkutat di lapangan untuk melakukan pendataan dampak akibat banjir. Serta, menyerahkan bantuan bagi korban yang terdampak.

"Sekarang kami masih di lapangan untuk menyalurkan bantuan," terangnya.

Baca juga: Yayasan Badoncek Mambangun Nagari Serahkan 1.000 Nasi Bungkus Bagi Korban Banjir di Padang

Sebelumnya diberitakan, Hujan intensitas tinggi melanda Padang Pariaman, sejak Kamis (13/7/2023) sore, membuat lebih dari setengah daerah itu terendam banjir, Jumat (14/7/2023).

Kalaksa BPBD Padang Pariaman Budi Mulya, mengatakan, hingga pukul 09.00 WIB 10 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada terdampak.

"Untuk sementara kami mencatat ada 17 nagari yang terdampak akibat banjir ini," terangnya.

Nagari terparah yang terdampak adalah Kampung Galapuang, Batang Anai, Sintoga, Tapakih dan Sintuk.

Jumlah itu menurutnya masih akan bertambah setelah pihaknya melakukan pendataan.

Baca juga: Banjir Sisakan Setumpuk Pekerjaan Rumah Warga Maransi Padang, TV hingga Alat Masak Terendam Air

Selain banjir, pihaknya mencatat juga ada bencana tanah longsor dan pohon tumbang.

Kalaksa berpesan agar masyarakat tetap waspada mengingat kondisi cuaca masih mendung di Padang Pariaman.

Imbauan serupa juga disampaikan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, ia berharap masyarakat lebih siaga melihat kondisi cuaca serupa ini.

Berita Terkini