TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat kembali menggelar Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman.
Tahun ini, Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023 akan digelar sejak 19 Juli 2023.
Persiapan Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023 pun sudah menyentuh angka 40 persen H-11 jelang pelaksanaan.
Baca juga: Asal Mula Tabuik Pariaman hingga Jadi Tradisi Tahunan, Diawali Maambiak Tanah hingga Dihoyak ke Laut
Kepala Bidang Kebudayaan dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kota Pariaman, Emri Joni mengatakan, Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023 akan berlangsung mulai 19 Juli - 30 Juli 2023.
"Persiapan masih kita songsong jelang acara pertama, sekarang persiapannya sudah 40 persen," jelasnya, Minggu (9/7/2023).
Persiapan itu meliputi rapat bersama tuo Tabuik.
Rapat tersebut sudah mendapati kata sepakat dari kedua rumah Tabuik yaitu Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang.
Baca juga: FOTO Puncak Tabuik Pariaman 2022, Ratusan Ribu Pengunjung Saksikan Tabuik Dibuang ke Laut
Pemerintah dan masyarakat Pariaman sudah siap untuk kembali mahoyak Tabuik, melalui sejumlah prosesi.
"Kami juga sedang menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk beberapa kegiatan pendukung Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023," jelasnya.
Ragam acara pendukung itu seperti lomba fotografi, lomba mewarnai, festival band, lomba nyanyi hingga bazar.
Seperti tahun sebelumnya, Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2023 akan dimulai dengan prosesi maambiak tanah, manabang batang pisang, Mataram, maarak jari - jari, maarak saroban, Tabuik naik pangkek, Hoyak Tabuik dan tabuik dibuang ke laut.
Sekilas Sejarah Tabuik
Sekilas sejarah Tabuik Pariaman atau Tabuik Piaman, warisan budaya yang masih terus dilestarikan masyarakat setempat.
Tabuik Pariaman atau Tabuik Piaman memiliki daya tarik tersendiri.
Masyarakat setempat melestarikan Tabuik Pariaman atau Tabuik Piaman melalui Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman.
Baca juga: Struktur Tabuik Pangkek Ateh dan Bawah di Prosesi Puncak Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022
Tuo Tabuik Subarang generasi ke lima Zulbakri, mengatakan sejarah Tabuik berawal dari peringatan kematian cucu Rasulullah SAW saat peristiwa perang di Padang Karbala.
Peristiwa Asyura itu terjadi tepat pada 10 Muharram tahun 61 Hijriah atau bertepatan dengan 10 Oktober tahun 680.
Diketahui Tabuik ini menurut sejarah berasal dari orang India yang bergabung dalam pasukan Islam Thamil di Bengkulu tahun 1826, di bawah kekuasaan Thomas Stamford Rafles dari kerajaan Inggris.
Baca juga: Mengenal Prosesi Tabuik Naik Pangkek dalam Acara Puncak Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022
Setelah perjanjian London 17 Maret tahun 1829, Bengkulu dikuasai oleh Belanda dan Inggris menguasai Singapura.
Hal itu menyebabkan pasukan Islam Thamil Bengkulu akhirnya menyebar, diantaranya ada yang sampai ke Pariaman.
"Sejak itulah perayaan Tabuik hadir dan terus dipelihara hingga jadi budaya masyarakat Pariaman," ujarnya diwawancarai 2022 silam.
Baca juga: Melihat Prosesi Maarak Jari-jari dalam Rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022
Sementara penamaan Tabuik kata dia, muncul saat perang di Padang Karbala, atas kebesaran Allah SWT secara mengejutkan jenazah Husein (cucu Rasulullah SAW) diangkat ke langit menggunakan Buraq.
Buraq ini sejenis hewan, tubuhnya seperti kuda, kepalanya seperti manusia serta mempunyai sayap lebar dengan mengusung peti jenazah di pundaknya.
"Buraq pembawa peti tersebutlah yang dinamakan Tabuik," terangnya.
Baca juga: Tabuik Basalisiah di Simpang Tabuik Pariaman Diikuti Ratusan Warga
Seiring dengan perkembangan zaman, Tabuik bagi masyarakat Pariaman merupakan sebuah budaya untuk penunjang pariwisata.
Dalam pelaksanaannya sebelum Hoyak Tabuik dimulai, masing-masing rumah Tabuik menyiapkan sebuah tempat persegi empat dan dilingkari dengan bambu.
Di dalamnya diberi tanda sebagai kiasan bercorak makam yang dinamakan Daraga.
Fungsi Daraga adalah sebagai pusat prosesi dan tempat pelaksanaan maatam.
Dengan adanya Daraga baru berlangsung sejumlah prosesi, pertama adalah prosesi maambiak tanah.
Baca juga: Prosesi Maarak Jari-jari dalam Rangkaian Festival Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022
Prosesi ini dimulai setiap 1 Muharram, pada prosesi ini kedua rumah Tabuik (Tabuik Subarang dan Tabuik Pasa) melakukan pengambilan tanah di Desa Pauh dan Kelurahan Alai Galombang.
Dalam pelaksanaannya kedua rumah Tabuik melakukan arak-arakan dari tempat masing-masing menggunakan gandang tasa.
Pengambilan tanah dilakukan oleh seorang laki-laki berjubah putih, melambangkan kesucian.
Tanahnya bermakna kehidupan manusia yang berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.
Lalu, pada 5 Muharram dilaksanakan prosesi maambiak batang pisang.
Prosesi ini merupakan cerminan dari ketajaman pedang milik husein yang digunakan saat perang di Padang Karbala.
Maambiak Batang Pisang ini dilakukan oleh seorang laki-laki dengan berpakaian silat.
Batang pisang tersebut harus putus dengan sekali tebas.
Baca juga: Makna Prosesi Maambiak Batang Pisang dalam Rangkaian Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022
Selanjutnya, pada 7 Muharram dilakukan prosesi maatam, seusai sholat Dzuhur oleh pihak keluarga penghuni rumah Tabuik, dengan berjalan mengelilingi daraga sambil membawa peralatan Tabuik seperti jari-jari, saroban (Sorban) dan pedang sebagai pertanda kesedihan mendalam atas kematian Husein
Di hari yang sama juga berlangsung prosesi maarak jari-jari, melambangkan jari tangan Hosein yang tercincang.
Tujuannya untuk diinformasikan kepada masyarakat bukti kekejaman sewaktu perperangan di Padang Karbala.
Pelaksanaanya dimeriahkan oleh hoyak Tabuik lenong (sebuah Tabuik berukuran kecil) yang diletakkan diatas kepala seorang laki-laki sambil diiringi oleh gandang tasa.
Selang sehari, tanggal 8 Muharram berlangsung prosesi maarak saroban, dengan tujuan mengabarkan kepada masyarakat penutup kepala Hosein yang terbunuh dalam perang padang karbala.
Hampir serupa dengan peristiwa maarak panja, kegiatan ini juga diiringi miniatur Tabuik lenong dan gemuruh gandang tasa sambil bersorak sorai.
Lalu puncaknya tanggal 10 muharram menjelang fajar, dua bagian fisik Tabuik (Pangkek Ateh dan Pangkek Bawah) yang telah siap dibangun di rumah Tabuik, disatukan saat prosesiTabuik naik pangkek (Naik pangkat).
Seiring matahari terbit, Tabuik diarak ke jalan, dihoyak sepanjang hari tanggal 10 muharram setiap tahunnya.
Pada pukul 09.00 WIB, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang disuguhkan pada pengunjung pesta Tabuik sebagai hakekat peristiwa perang karbala dalam sejarah Islam.
Acara hoyak Tabuik akan berlangsung hingga sore hari.
Secara perlahan Tabuik dibawa menuju pinggir pantai seiring turunnya matahari.
Tepat pukul 18.00 WIB, masing-masing Tabuik dilemparkan ke laut oleh kelompok anak nagari Pasa dan Subarang.
Namun karena saat ini pelaksanaan Hoyak Tabuik Pariaman sudah menjadi penunjang pariwisata, terjadi penyesuaian jadwal.
Pesona Hoyak Tabuik Budaya Piaman 2022 ini, prosesi mambuang Tabuik ke laut berlangsung pada Minggu (14/8/2022) atau bertepatan dengan 16 Muharram 1444 H.