TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Jalan Raya Padang Panjang-Bukittinggi terpantau padat merayap. Selain itu, hujan lokal dengan intensitas lebat turut menyulitkan laju kendaraan, Selasa (25/4/2023).
Berdasarkan pantauan TribunPadang.com sekira pukul 17.50 WIB, kemacetan diakibatkan kendaraan yang keluar-masuk ke objek wisata serta destinasi kuliner.
Kemacetan yang terjadi, terlihat hanya di satu arah saja, yaitu di Jalur Padang Padang menuju Bukittinggi.
Titik kemacetan yang paling padat, terpantau sesudah Pasar Koto Baru, lalu di kawasan Bika Tapi Talago.
Diperkirakan, laju kendaraan roda empat saat macet itu, hanya berkisar di 15 km per jam. Sementara, untuk kendaraan roda dua, bisa memanfaatkan badan jalan di sela-sela kemacetan.
Baca juga: Cuti Hari Terakhir, Arus Balik Kendaraan dari Sumbar ke Pekanbaru Melonjak
Selain kemacetan yang menghambat perjalanan Padang Panjang-Bukittinggi, sore ini juga terjadi hujan lokal di kawasan Pasar Koto Baru hingga Padang Lua.
Beberapa kendaraan roda dua terlihat berhenti sejenak dari perjalanannya. Seperti halnya Ramli (24), pengendara roda dua yang akan pergi ke Payakumbuh.
"Saya mulai terjebak hujan di kawasan Banuhampu Sungai Puar, memilih berteduh dahulu, soalnya hujannya lebat," kata Ramli, sekira pukul 18.15 WIB kepada TribunPadang.com.
Ramli menuturkan, kemacetan satu arah disertai hujan lebat itu, membuat rute perjalanannya terganggu. Menurutnya, pada pukul 17.00 tadi dirinya sudah sampai di Bukittinggi, tapi ternyata salah prediksi.
"Seharusnya pukul 17.00 sore tadi, saya sudah sampai Bukittinggi, tapi ternyata salah prediksi, (pukul 18.15) saja saya masih di sini," ungkap Ramli.
Baca juga: Tabrakan Minibus dan 2 Sepeda Motor di Baso Agam, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Pengendara menuju Baso, Haidil (26) turut merasakan hal yang sama, kemacetan satu arah Padang Panjang-Bukittinggi membuat laju kendaraannya terganggu.
Haidil mengaku mulai terjebak macet sejak di Pasar Koto Baru hingga kawasan Banuhampu Sungai Puar.
"Anehnya itu Bukittinggi menuju Padang Panjang lancar saja, tapi sebaliknya ini macet parah," tutur Haidil.
"Ditambah hujan pula, bertambahlah parasaian (penderitaan) kita yang tak punya mobil ini," pungkas Haidil.(TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)