TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melaunching Crash Program Imunisasi Polio di Kota Pariaman, Senin (6/3/2023), setelah adanya penetapan kasus KLB (Kejadian Luar Biasa) di Provinsi Aceh.
Setelah penemuan kasus yang selama delapan tahun hilang di Indonesia ini, membuat pemerintah pusat melakukan imunisasi polio secara masif di provinsi tetangga Aceh.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar yang mewakili Gubernur Sumbar Lila Yanwar mengatakan, instruksi dari pusat ini menimbang penyebaran virus polio yang terbilang mudah.
Ia menerangkan virus polio ini bersumber dari air, air tersebut saat dikonsumsi oleh anak akan menyebabkan kelumpuhan pada sistem sarafnya.
"Jadi melalui assessment dari pemerintah pusat, geografis Sumbar yang berdekatan dengan Aceh membuat kemungkinan penyebaran virus itu besar," terangnya.
Baca juga: Pertama di Sumbar, Lapas berbasis Pondok Pesantren Al-Inabah di Lapas Kelas III Suliki Diresmikan
Alasan itu membuat Sumbar dan Provinsi Riau terpilih untuk melakukan Crash Program Imunisasi Polio.
Selain letak geografis, pemerintah pusat menilai selama Pandemi kunjungan posyandu di Sumbar juga sangat rendah.
Berdasarkan penurunan kunjungan posyandu itu, Lila mengatakan jumlah anak yang mendapatkan imunisasi polio juga menurun.
Menurutnya dampak dari itu membuat banyak anak berusia 0-59 tahun di Sumbar belum menjalankan imunisasi polio.
"Angka imunisasi Sumbar pada tahun lalu juga masih rendah yaitu kurang dari 60 persen, sedangkan angka yang ditetapkan pemerintah 95 persen," jelasnya.