Kota Sawahlunto
Kini Resmi Beroperasi, Kereta Wisata Mak Itam Sawahlunto Sumatera Barat Habiskan Dana Rp 18 Miliar
Biaya pengoperasian kembali lokomotif uap Mak Itam rute Stasiun Sawahlunto menuju Muaro Kalaban ialah Rp 18 miliar.
Penulis: Hafiz Ibnu Marsal | Editor: Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, SAWAHLUNTO - Untuk mengoperasikan kembali lokomotif uap Mak Itam rute Stasiun Sawahlunto menuju Muaro Kalaban, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) menggunakan anggaran kurang lebih Rp 18 miliar untuk perbaikan jalur.
Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo menjelaskan, perbaikan jalur tersebut meliputi jalan rel, dua unit jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun, dan dipo.
"Pembiayaan reaktivasi Mak Itam bersumber dari kerjasama antara PT KAI dengan PT Pupuk Indonesia, PT Biofarma dan PT Semen Indonesia Group," ungkapnya dalam peresmian pengoperasian kembali lokomotif uap Mak Itam.
Baca juga: Andre Rosiade Minta Lintasan Kereta Api Mak Itam Dilanjutkan hingga ke Silungkang
Ia menjelaskan, selama proses perbaikan jalur tersebut, KAI menemui beberapa tantangan yang berhasil diatasi.
"Kendala itu seperti keterbatasan material untuk perbaikan, jalur KA yang digunakan warga untuk beraktivitas, dan lainnya," ujar Didiek
Selain itu, tantangan juga dihadapi dalam upaya perbaikan Lokomotif Mak Itam yang telah berusia 57 tahun.
"KAI harus mendatangkan Tim Ahli Perbaikan Lokomotif Uap dari Museum Kereta Api Ambarawa untuk dapat menangani kerusakan pada lokomotif bersejarah tersebut," tutur Dirut PT KAI itu.
Baca juga: Jadwal dan Rute Lokomotif Uap Mak Itam Sawahlunto Sumatera Barat, Kapasitas 30 Orang
Dikatakannya, melalui kordinasi dan komunikasi yang baik, KAI berhasil menyelesaikan perbaikan ini lebih awal dari target semula di Januari 2023.
"Hal ini menunjukkan kepada kita semua bahwasanya upaya kolaborasi yang dilakukan bersama dalam menyelamatkan dan melestarikan aset perkeretaapian Indonesia yang bernilai sejarah, merupakan bagian penting dari kemajuan perkeretaapian itu sendiri di Indonesia khususnya bagi PT KAI," imbuhnya.
Lanjutnya, lokomotif uap Mak Itam nantinya akan dioperasikan secara reguler dan dapat dinikmati oleh masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat khususnya Kota Sawahlunto.
"KAI beserta seluruh stakeholder yang terlibat akan terus berkoordinasi untuk memberikan pelayanan terbaik pada layanan kereta api di jalur Sawahlunto - Muaro Kalaban," pungkasnya.
Baca juga: Lokomotif Uap Mak Itam Resmi Beroperasi, Erick Thohir: Kebangkitan Pariwisata Kota Sawahlunto
Dari informasi yang dihimpun TribunPadang.com, jalur Sawahlunto - Muaro Kalaban pertama kali dibangun oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS) dan dioperasikan sejak 1894.
Alasan utama pembangunan awal kereta api di Sumatera Barat adalah sebagai sarana pengangkutan batu bara di Ombilin, Sawahlunto.
Namun, akhir tahun 2000 produksi batu bara di Sawahlunto semakin berkurang dan secara otomatis aktivitas kereta api di jalur ini pun berhenti.
Jalur tersebut sempat digunakan untuk perjalanan kereta api wisata Mak Itam pada tahun 2009 dan berhenti total pada tahun 2014, kemudian Mak Itam dipajang di Museum Kereta Api Sawahlunto.
Mak Itam sendiri merupakan Lokomotif Uap bergerigi seri E1060 buatan Jerman tahun 1965. (*)