Citizen Journalism

Berbagi Tips Belajar Peserta Lintas Jurusan SBMPTN 2022, Termasuk Giat Latihan Soal

Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo: SBMPTN

Citizen Journalism Oleh: Andini Aprilia Putri *) 

SBMPTN dikenal sebagai jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri yang paling bergengsi di Indonesia. Jalur seleksi SBMPTN ini menjadi jalur seleksi ter-favorit bagi calon mahasiswa untuk mendaftarkan dirinya ke PTN yang diinginkan.

SBMPTN ini diselenggarakan tiap tahunnya secara serempak secara nasional dengan melakukan seleksi berbasis ujian tulis.

Jalur seleksi SBMPTN ini memiliki keunggulannya tersendiri karena jalur seleksi ini mampu menampung banyak peserta dari lulusan SMA dua sampai tiga tahun sebelumnya.

Peserta ujian SBMPTN dibagi menjadi tiga yaitu peserta Soshum, peserta Saintek, dan kelompok campuran. Peserta ujian Soshum nantinya akan diuji dengan mengerjakan soal – soal yang meliputi Sejarah, Sosiologi, Geografi dan Ekonomi.

Sedangkan, peserta Saintek akan mengerjakan materi yang berkaitan dengan ilmu saintek seperti Kimia, Fisika, Matematika Saintek, dan Biologi.

Tidak hanya itu, ada satu kelompok ujian yang sering dipilih oleh calon mahasiswa, yaitu peserta lintas jurusan.

Peserta Lintas Jurusan atau sering disebut dengan linjur biasanya sering diminati oleh siswa yang berasal dari jurusan IPA.

Yakni, dapat dibilang bahwa Lintas Jurusan merupakan siswa memilih jurusan kuliah yang berbeda dengan jurusan yang dia ambil sewaktu SMA.

Adapun beberapa alasan mengapa calon mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA mengambil ujian SBMPTN jalur lintas jurusan.

Hal ini dikarenakan banyak dari mereka yang sadar bahwa jurusan impian mereka berasal dari bidang IPS bukan IPA.

Kadang ada siswa jurusan IPA sewaktu SMA merasa bahwa dia tidak cocok dengan jurusan IPA, maka dari itu lah mereka memilih linjur.

Ada juga yang masuk jurusan IPA karena paksaan orangtua ataupun gengsi. Adapun rumor yang mengatakan bahwa siswa yang berasal dari jurusan IPA lebih mudah lulus apabila mengambil jalur linjur.

Hal ini tidak dibenarkan, karena ada banyak di luar sana calon mahasiswa yang mengambil jalur linjur belajar dengan susah payah untuk jurusan yang ia inginkan nanti.

Hal ini dialami seorang peserta SBMPTN 2022, yang berlatar belakang jurusan IPA dari Madrasah Aliyah Negri Batam (MAN), Tsabitha bekerja keras serta belajar dengan giat untuk dapat mengisi soal – soal pada saat SBMPTN nanti.

Tsabitha merupakan anak ke dua dari enam bersaudara yang berasal dari keluarga sederhana.

Setiap harinya Tsabitha berangkat sekolah demi menimba ilmu dan mengejar cita-cita yang ingin ia raih.

Menurutnya pendapatnya, mitos bahwa siswa IPA dapat mengerjakan soal IPS dengan mudah itu tidaklah benar, dia mengatakan bahwa setiap jurusan memiliki porsi kesulitan yang sama.

“Banyak kawan- kawan yang mengatakan bahwa menjadi peserta linjur itu mudah, tetapi tidak demikian. Saya harus mempelajari mata pelajaran yang belum pernah saya pelajari sebelumnya, seperti Geografi dan Ekonomi. Hal itu menjadi kendala saya selama belajar materi untuk ujian SBMPTN nanti”.

Dia mengatakan ada beberapa mata pelajaran yang sulit ia cerna dan menjadi kendala pada saat dia belajar, yakni mata pelajaran Geografi dan Ekonomi.

Hal ini cukup wajar karena siswa IPA tidak pernah mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga hal ini menjadi kendala baginya untuk mempelajari itu.

Namun demikian, dia menyatakan bahwa ada satu mata pelajaran yang menurutnya lebih mudah dipelajari daripada kedua mata pelajaran yang disebutkan tadi, yaitu sosiologi.

“Menurut saya, mata pelajaran yang bisa dianggap mudah itu sosiologi karena mata pelajaran ini berhubungan dengan masyarakat dan ada beberapa yang telah dipelajari sebelumnya di SMP. Jadi, soal sosiologi ini masih bisa dinalar untuk menjawabnya” begitulah ucap peserta linjur ini.

Selain itu, Tsabitha mengungkapkan beberapa tips belajar yang ia gunakan untuk belajar SBMPTN.

Pertama, adalah Latihan soal, dia mengatakan Latihan soal merupakan kunci dalam mempelajari soal SBMPTN.

“Saya tidak ikut bimbel seperti kawan – kawan saya. Jadi saya biasanya belajar dengan Latihan soal karena dengan seringnya Latihan soal nantinya akan terbiasa dengan soal – soal di SBMPTN nanti”.

Tsabitha mengatakan bahwa dia mengerjakan soal yang lebih mudah dulu dan menandai soal yang ia tidak mengerti, kemudian ia pelajari setelahnya.

Tidak hanya itu, dia memasang target dan timer pada saat belajar. Dia melakukan ini agar dia dapat mencapai target belajarnya dan dengan memasang timer, dia mengaku dapat lebih fokus untuk belajar dengan memasang timer.

Hal ini dikarenakan kemampuan otak untuk dapat berkonsentrasi selama 20 – 30 menit setelah itu otak tidak bisa fokus untuk menyerap informasi.

Hal inilah yang menjadi alasannya untuk memasang timer pada saat dia belajar.

Tidak hanya itu Tsabitha mengatakan bahwa dia memiliki cara agar tidak patah semangat pada saat belajar yaitu dia membuat tempat belajarnya senyaman mungkin.

Hal ini dia lakukan dengan menata tempat belajarnya sehingga menjadi rapi, serta dia meletakkan lampu belajarnya di atas meja belajar agar penerangan pada saat belajar terpenuhi.

Dia dapat fokus dan semangat dalam belajar kemudian setelah jenuh belajar Tsabitha menyempatkan waktu untuk pergi jogging sambil melihat sunset bersama teman-temannya.

Menurutnya, hal itu efektif untuk menghilangkan kejenuhannya setelah belajar beberapa jam. Tsabitha Nusaibah  mengaku dia cukup semangat dan percaya diri terhadap ujian SBMPTN ini.

Dia mengatakan bahwa dukungan dari orangtua, keluarga, dan teman-teman menjadi semangat dia untuk menghadapi ujian SBMPTN.

“Orangtua saya memberi dukungan penuh untuk saya, jadi saya semakin semangat belajar untuk tes SBMPTN-nya”.

Dukungan orangtua pada detik-detik ujian SBMPTN memanglah sangat penting pada semangat belajar peserta SBMPTN karena pada saat itu peserta SBMPTN sering sekali mengalami patah semangat untuk belajar.(Penulis, Mahasiswa Prodi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

Berita Terkini