Waspada Wabah Cacar Monyet, Dikabarkan Telah Menyebar di Beberapa Negara Eropa

Penulis: Nika Afrilia
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penyakit cacar monyet, inilah tanda anak terkena gejala cacar monyet atau monkeypox.

TRIBUNPADANG.COM - Belum usai penyakit Hepatitis akut misterius, kini wabah cacar monyet mulai menghantui dunia.

Sejumlah kasus cacar monyet telah dilaporkan menyebar di Inggris, Portugal, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Dilansir dari Kompas.com, infeksi virus langka ini ditemukan pada tanggal 7 dan 14 Mei di Inggris.

Kemudian ditemukan tambahan kasus sebanyak empat kasus cacar monyet dalam waktu yang berdekatan.

Mengutip dari Alodokter, Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit.

Penyakit ini terdapat di negara Republik Demokratik Kongo dan Nigeria.

Diketahui wabah ini menyebar melalui kontak dekat dan pertama kali ditemukan pada monyet.

Monkeypox adalah virus yang menyebabkan gejala demam serta ruam bergelombang yang khas.

Fase Penting Bentuk Kesehatan Mental yang Kuat, Bangun Kualitas Hidup Lebih Baik

Biasanya ringan

Meski begitu, ada dua jenis utama, yakni jenis Kongo, yang lebih parah, dengan kematian hingga 10 persen; dan jenis Afrika Barat, yang memiliki tingkat kematian pada sekitar 1 persen kasus.

Kasus-kasus di Inggris telah dilaporkan sebagai strain Afrika Barat.

"Secara historis, ada sangat sedikit kasus yang diekspor. Itu hanya terjadi delapan kali di masa lalu sebelum tahun ini," kata Jimmy Whitworth, profesor kesehatan masyarakat internasional di London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Dia juga mengatakan bahwa wabah ini "sangat tidak biasa".

Portugal telah mencatat lima kasus yang dikonfirmasi, dan Spanyol sedang menguji 23 kasus potensial.

Amerika Serikat juga telah melaporkan satu kasus.

Virus ini menyebar melalui kontak dekat, baik dalam limpahan dari hewan dan, lebih jarang, di antara manusia.

Virus pertama kali ditemukan pada monyet pada tahun 1958, sesuai dengan namanya, meskipun hewan pengerat itu sekarang dianggap sebagai inang utama.

Penularan kali ini membingungkan para ahli karena sejumlah kasus di Inggris, yakni sembilan pada 18 Mei tidak diketahui saling berhubungan.

Hanya kasus pertama yang dilaporkan pada 6 Mei setelah penderita baru-baru ini bepergian ke Nigeria.

Para ahli pun telah memperingatkan potensi penularan yang lebih luas jika kasus tidak dilaporkan.(Kompas.com)

Berita Terkini