Kelas 2 Tema 7

Soal Kelas 2 Tema 7 Halamn 118: Mengapa Sampai Hati Kucing Memakan Tikus?

Editor: Mega Satriani Purwaningtyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi Belajar dari Rumah- Berikut jawaban dari soal 'Mengapa sampai hati Kucing memakan Tikus?' yang terdapat pada Buku Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 118

TRIBUNPADANG.COM - Mengapa sampai hati Kucing memakan Tikus?

Pembahasan kunci jawaban kelas 2 tema 7 halaman 118 kali ini mengulas tentang Kisah Kucing dan Tikus.

Siswa diminta membaca teks kemudian menjawab pertanyaan yang telah disediakan.

Simak selengkapnya alternatif Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 7 Halaman 118, melansir Tribunnews.com judul Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 115 118 119 120 122 123 Buku Tematik Subtema 3

Berikut Jawaban Tema 7 Kelas 2 SD Halaman 118:

4. Mengapa sampai hati Kucing memakan Tikus?

Jawaban:

Kucing memakan Tikus sampai hati karena Tikus serakah dan ia menipu Kucing.

Baca juga: Jawaban Kelas 5 Tema 9 Halaman 70 71 72: Apakah yang Dimaksud Iklan Elektonik?

Baca juga: Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 8 Halaman 60 dan 61: Apa yang Dikelilingi Bulan?

Kisah Kucing dan Tikus

Dahulu kala Kucing dan Tikus bersahabat. Kemana saja Kucing pergi, Tikus selalu ikut. Pada suatu hari, Tikus berkata kepada Kucing.

Tikus : "Hai, Kucing!"

Kucing : "Ada apa?

Tikus : "Mari kita makan ikan asin."

Kucing : "Di mana kita bisa mendapatkan ikan asin?"

Tikus :"Itu di sana, digantung di rumah Pak Tani. Ikan asinnya amat banyak, kita akan puas memakannya."

Rupanya Kucing tertarik pada usul Tikus. Ketika malam tiba, Tikus dan Kucing berangkat ke rumah Pak Tani. Mereka bersepakat, Tikus akan memanjat ke atas, sedangkan Kucing menunggu di bawah. Sebelum memanjat ke atas, Tikus berpesan.

Tikus : "Kalau ada ikan asin yang jatuh ke sini, cepatlah kamu melompat dan menerkam.

Jangan sampai ikan asin itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita ketahuan!"

Akhirnya Tikus memanjat ke atas tempat ikan asin digantung. Setelah ia menemukan ikan asin yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada Kucing yang kelaparan menunggu dengan siaga sambil menengadahkan kepalanya ke atas.

Kucing: "Kok, lama benar Tikus di atas? Tikus sudah mendapatkan ikan asin apa belum, ya? Perutku sudah lapar sekali!"

Tikus pun mendapatkan lagi ikan asin yang paling besar dan bagus. Tikus mulai menggerek tali pengikat ikan asin itu. Belum selesai tali pengikat ikan asin itu digerek, karena kekenyangan, tegang, dan takut ketahuan oleh penghuni rumah, tiba-tiba Tikus salah injak dan terjatuh. Sebelum sampai ke bawah, Tikus berkata.

Tikus : "Jangan kau makan saya. Saya adalah Tikus kawanmu, jangan makan saya!"

Kucing : "Ikan asin …..sin…..siin…..!"

Tikus : "Aduh, saya bukan ikan asin! Saya kawanmu! Saya belum sempat menjatuhkan ikan asin itu, lalu saya terjatuh. Kuciiiiing, saya bukan ikan asin!"

Kucing : "Ikan asin ……me…..me…..ong!"

Kucing tetap tidak menghiraukan Tikus dan merasa ditipu olehnya. Di sinilah asal mulanya Kucing dan Tikus tidak akur. Tikus merasa sakit hati pada Kucing yang memakannya. Kucing pun tidak percaya lagi pada Tikus, sebab Tikus telah memakan ikan asin sendiri. Sejak saat itu pertama kalinya Kucing memakan Tikus, sebab Kucing selalu beranggapan bahwa Tikus adalah ikan.

*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

Berita Terkini