Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Aksi demonstrasi mahasiswa di gedung DPRD Sumbar berjalan ricuh.
Kericuhan ini terjadi sekitar pukul 15.40 WIB, Senin (11/4/2022).
Kericuhan berlangsung setelah para demonstran mencoba melakukan pelemparan batu, botol dan barang lainnya ke dalam gedung DPRD Sumbar.
Baca juga: Gelombang Massa Terus Berdatangan ke Kantor DPRD Sumbar, Aparat Perketat Kawal Aksi Demo
Baca juga: Jari Tangan Polisi Terluka saat Kawal Aksi Demo, Massa Terobos Kawat Berduri di Gedung DPRD Sumbar
Lemparan tersebut menyasar aparat keamanan yang sedang menjaga pintu masuk gedung DPRD Sumbar.
Setidaknya aksi lemparan ini berlangsung selama 15 menit sebelum akhirnya pihak keamanan melakukan penembakan gas air mata.
Hal ini dilakukan mengingat kondisi demonstran tidak kondusif lagi.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Demo di Depan Kantor DPRD Kota Bukittinggi, Negeri Kita Tidak Dalam Baik-baik Saja
Baca juga: Polisi Waspadai Kedatangan Siswa SMK untuk Ikut Demo, Bisa Merusak Jalannya Aksi di DPRD Sumbar
Saat penembakan Gas air mata ribuan demonstran lari kocar kacir.
Sebelum lemparan tersebut terjadi demonstran terlebih dahulu sudah melakukan pembakaran ban dan menerobos masuk ke dalam.
Setelah penembakan gas air mata tersebut barulah massa aksi bubar dan berpencar.
Dalam berita sebelumnya Ketua DPRD Sumatera Barat (Sumbar), Supardi menemui massa yang ikut demontrasi, di DPRD Sumbar, Senin (11/4/2022).
Sekitar pukul 14.00 WIB Supardi yang sedari awal diharapkan mahasiswa menemui mereka, akhirnya keluar dari gedung DPRD Sumbar.
Kedatangannya untuk menemui massa aksi membuat peserta demo bersorak.
Mereka pun memanfaatkan kesempatan menyampaikan aspirasinya langsung.
Tanpa penghalang lagi suara lantang mahasiswa nyaring langsung disampaikan kepada Ketua DPRD Sumbar.
Dalam pertemuannya itu Supardi mengatakan bahwa pihaknya menerima semua tuntutan yang disampaikan oleh peserta aksi.
"Saya atas nama ketua DPRD Sumbar akan menerima dan memproses semua tuntutan dari aksi ini," jelasnya.
Bahkan Supardi juga menandatangani surat bentuk aspirasi yang diberikan mahasiswa di depan hadapan massa aksi.
Setelah penandatanganan berlangsung, massa tidak langsung bubar namun masih berada di luar gedung.
Bahkan mahasiswa yang baru datang malah melanjutkan aksi ke bagian pintu masuk gedung DPRD Sumbar pukul 14.30 WIB.
Polisi waspadai adanya anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan ikut dalam aksi demo di Kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat, Senin (11/4/2022).
Saat ini, peserta aksi yang terdiri dari mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Sumatera Barat telah berkumpul untuk melakukan orasi.
Namun, pihak kepolisian mewaspadai adanya penyusup yang akan membuat suasana aksi menjadi ricuh.
"Saya berharap kepada tim dari Gakkum, dari Reserse yang bergabung dengan Direktorat Intel, yang kita waspadai adalah anak-anak SMK," kata Kapolresta Padang, Kombes Pol Imran Amir.
Ia mengatakan, anak-anak SMK ini tidak ikut berkepentingan dalam unjuk rasa ini.
"Saya sampaikan, anak-anak yang tidak beritikad baik pada saat titik kumpul akan dilakukan langkah-langkah yang humanis kepada yang bersangkutan," kata Kombes Pol Imran Amir.
Selain itu anak-anak SMK ini akan diamankan pada saat berlangsungnya aksi unjuk rasa ini.
"Kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah yang ada di Kota Padang," ujarnya.
Ia menyampaikan kepada para kepala sekolah agar tidak ada anak muridnya yang ikut dalam aksi unjuk rasa pada hari ini.
"Karena kegiatan ini murni dilaksanakan oleh para mahasiswa, dan anak sekolah pada sekarang masih dalam proses belajar mengajar," katanya.
"Jadi, kami berharap kepada pihak sekolah agar mengawasi anak muridnya," katanya.
Sebelumnya, telah ada kesepakatan antara pihaknya dengan kepala sekolah di Kota Padang agar tidak mengizinkan anak-anaknya untuk melakukan aksi pada hari ini. (*)