Butuh 2,5 Jam Bersihkan Pohon Tumbang yang Timpa Truk di Jalan lintas Bukittinggi-Padang Sidempuan

Laporan Reporter TribunPadang.com, Muhammad Fuadi Zikri

TRIBUNPADANG.COM, AGAM- Arus lalu lintas Bukittinggi-Padang Sidempuan di Jorong Batang Palupuah, Kabupaten Agam kembali normal, Kamis (17/3/2022).

Sebelumya jalan lintas provinsi itu sempat macet sekitar dua setengah jam lebih akibat pohon tumbang yang menutupi akses jalan di lokasi kejadian.

Pohon tersebut tumbang sekitar pukul 08.00 WIB tadi dan baru dapat dibersihkan sekitar pukul 10.30 WIB.

Baca juga: Pohon Tumbang di Jalan Lintas Bukittinggi-Padang Sidempuan Dibersihkan Warga Pakai Golok

Baca juga: Pohon Tumbang di Palupuah Agam, Jalan Macet Sepanjang 500 Meter dari Kedua Arah

"Kita mengimbau kepada pengendara tetap berhati-hati melintasi jalan ini.  Karena di sini memang rawan pohon tumbuh ndan longsor," imbau Kapolsek Palupuah, AKP Ahmad Rijal di lokasi kejadian.

Pantauan TribunPadang.com, proses pembersihan material pohon yang tumbang menemui sejumlah Kendala. 

Di samping tak adanya mesin pemotong kayu, pohon yang menggantung setinggi empat meter membuat sulit menjangkaunya.

Selain itu, banyaknya cabang pohon yang berukuran cukup besar, sekitar sebesar paha orang dewasa membuat proses pemotongan kayu berjalan lama.

Di lokasi juga juga terlihat warga dan pihak kepolisian sempat sulit mencari golok yang tajam.

Beberapa golok warga di lokasi tak mampu memotong pohon dengan baik karena tidak terlalu tajam.

Pohon baru dapat dibersihkan setelah warga mendapatkan golok yang cukup tajam dan menjadikan sebuah truk sebagai pijakan.

Pantauan TribunPadang.com, pembersihan material pohon tersebut dilakukan dengan alat seadanya, yaitu golok.

Setelah warga bahu membahu memotong, akhirnya pohon berhasil disingkirkan dari badan jalan pada pukul 10.30 WIB.

Baca juga: Pohon Tumbang di Palupuah Agam, Jalan Macet Sepanjang 500 Meter dari Kedua Arah

Baca juga: Pohon Tumbang di Jalan Lintas Bukittinggi-Padang Sidempuan, Timpa Truk Sedang Melintas

Kapolsek Palupuah, AKP Ahmad Rijal mengatakan, proses pembersihan berlangsung lama karena sejumlah kendala.

Disamping tak adanya mesin pemotong kayu, pohon yang menggantung setinggi empat meter membuat pihaknya sulit menjangkaunya.