Minyak Goreng Langka, Pedagang Pasar Raya Padang: Sekarang Stok Sedikit, Harga tak Menentu

Penulis: Panji Rahmat
Editor: Rizka Desri Yusfita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang sembako di Kawasan Pasar Raya Padang Fendi (39) saat Ditemui di Tokonya Senin (21/2/2022).

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rahmat Panji

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pedagang Pasar Raya Padang mengaku susah mendapatkan stok minyak goreng baik curah maupun kemasan.

Ia menyebut kondisi tersebut terjadi sejak diberlakukan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng.

"Sebelumnya distributor dan gudang membeli minyak dengan harga Rp20 ribu ke atas tergantung merek."

"Namun sejak HET terbit harga merosot turun," kata pedagang minyak goreng di kawasan Pasar Raya Padang Fendi (39), Senin (21/2/2022).

Fendi menuturkan harga dan stok minyak goreng sempat lancar di Pasar Raya Padang ketika HET minyak goreng mulai berlaku.

Akan tetapi lewat dari itu menurut Fendi minyak goreng mulai langka.

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari banyaknya distributor atau pemilik gudang yang sudah terlanjur membeli minyak dengan harga lama, namun tiba-tiba ada ketentuan pemerintah menjual dengan harga yang jauh lebih murah.

"Seharusnya harga minyak goreng ini tidak langsung turun drastis. Kalau turun drastis seperti ini banyak yang rugi kalau menjual dengan HET," sebutnya.

Baca juga: Pedagang Pasar Raya Padang Kesulitan Mendapatkan Minyak Goreng dari Distributor, Harga Belum Stabil

Baca juga: Selain Mahal, Pedagang Pasar Tradisional Bukittinggi Juga Keluhkan Stok Minyak Goreng yang Langka

Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Bukittinggi Masih Tinggi, Paling Murah Rp 16 Ribu per Liter

Ia menambahkan, kalau harga minyak goreng turun bertahap ia memperkirakan stok pasti akan tetap tersedia.

"Kalau turunnya bertahap, distributor atau gudang pasti akan cepat menjual minyaknya. Karena mereka tahu akan ada penurunan lagi," bebernya.

Kalau kondisi seperti ini, lanjutnya, distributor dan gudang bisa menahan minyak sembari menunggu peredaran di pasaran menipis dan harga bisa kembali naik.

"Pemerintah kalau menaikan harga bertahap, kenapa waktu menurunkan juga tidak bertahap?" katanya.

Sudah 20 tahun berjualan minyak goreng, Fendi membeberkan hanya kali ini kondisi harga dan stok minyak goreng seperti saat ini.

"Sekarang stoknya sedikit, harganya juga tidak menentu," sambungnya.

Fendi mengaku hanya pernah menemui kejadian kenaikan harga minyak goreng namun tidak langka, serta saat menurunkan harga, stok tetap ada.

"Dulu kondisi serupa ini pernah ada, tapi pemerintah memilih menurunkan harga bertahap sehingga stok tetap tersedia."

"Pemerintah saat ini hanya menunggu masyarakat berujar bialah maha yang penting ado (biarlah mahal asalkan ada)," tutupnya. (*)

 

Berita Terkini