TRIBUNPADANG.COM- Minyak goreng terbilang langka di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat.
Hal itu diakui oleh sejumlah pedagang di Pasar Pariaman.
Salah seorang pedagang yang menjual berbagai kebutuhan pokok, Syafruddin menyampaikan bahwa minyak goreng sulit didapatkan sejak dua pekan terakhir.
Bahkan saat ini di warung milik Syafruddin tiada stok minyak goreng kemasan yang tersedia.
Baca juga: Habiskan 16 Liter Sehari, Pedagang Gorengan di Sijunjung Akui Susah Dapat Minyak Goreng di Pasaran
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Pedagang Pasar Raya Padang: Sekarang Stok Sedikit, Harga tak Menentu
"Saat ini di warung kami tidak ada stok minyak kemasan, yang ada hanya minyak goreng curah atau kiloan," ujar Syafruddin di sela-sela melayani pembeli di warungnya, Senin (21/2/2022).
Namun kata dia, minyak goreng curah yang ada juga tidak banyak.
Ia mengungkapkan bahwa minyak goreng mulai langka sejak pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET), sekira 4 pekan yang lalu.
Sejak saat itu, kata Syafruddin, minyak goreng mulai mengalami kelangkaan.
Adapun beberapa kali ia mendapat minyak goreng, namun jumlahnya tidak banyak.
Sedangkan, daya beli masyarakat tinggi, namun stok tak ada.
Baca juga: Pedagang Pasar Raya Padang Kesulitan Mendapatkan Minyak Goreng dari Distributor, Harga Belum Stabil
Baca juga: Selain Mahal, Pedagang Pasar Tradisional Bukittinggi Juga Keluhkan Stok Minyak Goreng yang Langka
Karena banyaknya pembeli, dan stok yang tidak banyak, ia bahkan menjual minyak goreng dengan terbatas.
"Kadang ada yang mau beli lima liter, saya kasih cuman dua liter, kadang ada yang minta tiga liter, saya kasih satu liter, itu pembeli lain kebagian," kata dia.
Selain itu, beberapa waktu lalu, ia juga meminta 100 dirigen minyak goreng, namun supplier hanya bisa menjual lima dirigen.
Menuturnya, dengan adanya minyak goreng murah atau bersubsidi, sedapatnya kuantitasnya juga banyak.
Senada dengan Syafruddin, Gusniati Eni juga merasakan hal yang sama.
Minyak goreng curah dan kemasan langka, diperkirakan sejak dua pekan terakhir.
"Yang ada sekarang stok yang kemarin, masih modal lama, Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu," ujarnya.
Ia menuturkan, daya beli untuk minyak goreng oleh masyarakat masih tinggi, namun stok tidak ada.
(*)