TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Selama sepekan terakhir, warga Jorong Sidang Tangah Nagari Matur Mudik Kecamatan Matur Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat beberapa kali melihat aktifitas Beruang Madu di area pemukiman.
Berkenaan dengan itu, Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, pada Sabtu (29/1/2022) telah memasang perangkap untuk mengevakuasi Beruang Madu tersebut dengan kandang jebak.
"Kami telah memasang kandang jebak dibantu oleh Patroli Anak Nagari (Pagari), wali jorong, dan warga," kata Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra. Minggu (30/1/2022).
Ade menjelaskan, perangkap besi itu diberi umpan berupa buah durian untuk memancing beruang madu masuk ke dalam kandang.
Adapun, kandang jebak itu akan terus dipantau oleh pihaknya.
"Posisi kandang itu berjarak sekitar 50 meter dari rumah warga," terang Ade.
Selain itu, KSDA Agam kata dia juga memasang kamera jebak (kamera trap) di lokasi kandang tersebut.
Lebih lanjut kata dia, jika terperangkap, satwa bernama latin Helarctos Malayanus itu akan diobservasi untuk mengecek kesehatannya, dan mengetahui penyebab beruang madu itu beraktifitas di pemukiman warga.
Langkah selanjutnya, bila kondisi kesehatan satwa itu baik, KSDA akan melepas liarkan kembali beruang madu itu ke habitatnya.
Baca juga: KSDA Agam Temukan Jejak Kaki, Cakaran, Kotoran hingga Bekas Tempat Tidur Beruang Madu
Jejak Beruang Madu di Agam
Dilansir TribunPadang.com, aktifitas beruang madu sudah sering tampak oleh warga Jorong Sidang Tangah Nagari Matur Mudik, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Sejak hari Minggu (23/1/2022) lalu, beberapa orang warga menginformasikan bahwa satwa beruang madu tampak beraktifitas di pemukiman.
Menyikapi hal itu, dan sudah mendapat laporan dari Wali Jorong Sidang Tangah, pihak Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam kembali melakukan identifikasi lapangan pada hari Sabtu (29/1/2022).
Adapun hasil identifikasi, pihak KSDA sudah mendapati tanda-tanda aktifitas beruang madu itu.
"Kami menemukan jejak kaki, bekas cakaran, kotoran, hingga bekas tempat tidur beruang madu tersebut," ujar Kepala Resor KSDA Agam Ade Putra. Minggu (30/1/2022).
Ade mengungkapkan, bekas cakaran satwa bernama latin Helarctos Malayanus itu ditemukan pada tanaman coklat, nangka dan kebun cabai milik warga.
Berdasarkan keterangan dari wali jorong dan warga setempat, pada hari Sabtu (29/1/2022) beberapa orang warga melaporkan bahwa mereka melihat langsung aktifitas beruang madu.
"Kemarin (Sabtu-red) siang, warga melihat aktifitas beruang ini dua kali, dan pada malam hari juga ada warga yang melihatnya," lanjut Ade.
Sebelumnya, seorang warga, Zurniyati (48) mengungkapkan bahwa aktifitas beruang madu itu ia lihat pada hari Minggu (23/1/2022) pagi.
"Iya, sekira pukul 08.00 WIB saya melihat langsung beruang madu itu," ujar Zurniyati kepada TribunPadang.com. Minggu (23/1/2022) malam.
Ia mengatakan, saat melihat beruang madu itu ia tengah menyabit rumput untuk makanan ternaknya.
"Saya lihat beruang itu sedang melintas dari jalan masuk ke semak-semak, terus ke rerumputan," kata dia.
Perkiraannya, ukuran beruang madu itu cukup besar.
Kemudian, ia lantas merekam aktifitas beruang yang melintas itu dengan telepon genggam miliknya.
"Kebetulan karena membawa handphone/HP, makanya saya video-kan," tutur Zurniyati.
Zurniyati kemudian mengunggah video itu di media sosial Facebook. Beberapa saat setelah itu, Wali Jorong setempat meneleponnya untuk memintai keterangan.
Sebenarnya, kata dia, ia cukup takut dengan satwa tersebut, namun karena penasaran ia lantas mengamati beruang madu itu dari kejauhan.
"Takut sih takut, tapi kan saya penasaran, karena orang cerita-cerita kemarin melihat beruang madu, dan saya belum yakin," ucap dia.
Zurniyati mengaku, pada awalnya ia berpikir bahwa satwa yang melintas di dekatnya ialah beruang madu.
"Saya saya pikir itu bukan beruang, karena cuma melihat sepintas, saya penasaran, saya tunggu, saya lihat betul, apa ini babi hutan atau binatang lainnya, ternyata beneran beruang, dan barulah saya video-kan," ulas dia.
Sebelumnya, dia belumlah pernah melihat secara langsung Beruang Madu tersebvt.
"Saya baru pertama kali melihat beruang di sini, sebelumnya, orang lain banyak yang melihat di area persawahan," imbuhnya.
Kemudian, ia menceritakan bahwa pagi hari saat ia melihat beruang itu, ia sedang sendirian, tanpa ada masyarakat lain disekitarnya.
"Saat itu saya sendiri, lokasinya dekat dengan jalan kampung, dan tidak ada orang yang lewat pagi tadi itu," lanjutnya.
Terakhir kata dia, lokasi beruang itu muncul ialah berada di dekat sebuah musala, sedangkan rumahnya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi itu.(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)