Adakah Kegiatan Serupa yang Dilakukan Masyarakat Nelayan yang Berada Dekat dari Tempat Tinggalmu?

Editor: Rima Kurniati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adakah Kegiatan Serupa yang Dilakukan Masyarakat Nelayan yang Berada Dekat dari Tempat Tinggalmu?

TRIBUNPADANG.COM - Adakah kegiatan serupa yang dilakukan oleh masyarakat nelayan yang berada paling dekat dari tempat tinggalmu? Jika ada, ceritakanlah!

Pernyataan tersebut merupakan soal halaman 97 Tema 6 Kelas 5 SD/MI, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi terbaru revisi 2018.

Soal tersebut terdapat pada Subtema 2: Perpindahan Kalor di Sekitar kita di pembelajaran 3

Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 halaman 97

5. Adakah kegiatan serupa yang dilakukan oleh masyarakat nelayan yang berada paling dekat dari tempat tinggalmu? Jika ada, ceritakanlah!

Jawab: Ada,  Di karawang jawa barat tiap tahun diadakan pesta rakyat agar masyarakat saling tolong menolong.

Klik link di bawah untuk kunci jawaban lengkap Tema 6 Kelas 5 subtema 2 Pembelajaran 3

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 Halaman 97 98 99 100 101 102 103 104, Subtema 2 Pembelajaran 3

Ayo Membaca

Luasnya lautan dan samudra yang mengelilingi wilayah Indonesia, memengaruhi kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat nelayan setempat.

Interaksi masyarakat nelayan dengan lingkungannya sangatlah erat. Keterikatan antara masyarakat nelayan dengan lingkungannya terwujud salah satunya melalui kegiatan upacara tradisi nelayan.

Setiap masyarakat nelayan di Indonesia memiliki kegiatan yang berbeda sebagai bagian dari upacara tradisi. Salah satunya adalah masyarakat nelayan Pantai Malo, Kokorotan, Sumatra Utara. Bacalah artikel berikut ini dengan saksama.

Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo

Festival Mane’e, merupakan tradisi adat untuk penangkapan ikan. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Pantai Malo, Kokorotan, Sulawesi Utara.

Ritual ini biasa disebut dengan ritual menangkap ikan dengan doa-doa dalam bahasa adat kuno.

Mereka berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar nelayan mendapatkan tangkapan yang banyak, dan mendapatkan perlindungan agar terhindar dari bahaya.

Penangkapan ikan dimulai dengan berkumpulnya para pemuka adat bersama perwakilan pemerintah setempat. Mereka bermusyawarah untuk menentukan tanggal yang tepat untuk melakukan ritual mane’e. Selanjutnya, para pemuka adat ini akan memanjatkan doa-doa dalam bahasa adat kuno. Sementara, masyarakat lainnya mengumpulkan tali dan janur (daun kelapa yang masih muda) untuk dibuat jaring yang disebut dengan sammy.

Tibalah hari yang ditentukan untuk melaksanakan ritual mane’e. Para pemuka adat dan pemerintah setempat, membawa sammy ke Pantai Malo. Beramai-ramai mereka menariknya sepanjang mungkin ke arah laut hingga membentuk sebuah kolam. Ketika ikan-ikan telah banyak terperangkap ke dalam sammy, masyarakat pun mulai menangkapnya.

Hasil tangkapan ikan ini akan disantap bersama dalam pesta rakyat yang digelar saat itu. Ada hal yang menarik sepanjang ritual hingga pesta rakyat ini, yaitu masyarakat dilarang mengenakan pakaian berwarna merah sebagai pantangan.

Ritual seperti ini masih dilaksanakan hingga kini. Masyarakat meyakini ritual ini sebagai ucapan syukur dan permohonan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Selain itu, kegiatan ini mengandung nilai-nilai kebersamaan antar anggota masyarakat dan kepedulian untuk memelihara laut sebagai sumber kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kerja sama, persatuan dan kesatuan pun, sangat bisa dirasakan sepanjang persiapan hingga dilaksanakannya ritual ini.

Berdasarkan bacaan di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini!

(TribunPadang.com)

Berita Terkini