Pantun Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Irwan Prayitno : Bersyukur dan Bangga
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengaku bersyukur sekaligus bangga, pantun menjadi Warisan Tak Benda oleh UNESCO.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengaku bersyukur sekaligus bangga, pantun menjadi Warisan Tak Benda oleh UNESCO.
Menurut dia, pantun harus dikembangkan secara aspek kehidupan sehari-hari, pantun juga tak bisa pisah dari budaya, apalagi bagi masyarakat Sumbar.
"Kita patut bersyukur UNESCO telah menetapkan pantun sebagai warisan budaya takbenda bersama Indonesia dan Malaysia."
"Ini juga kebanggaan bagi kita semua," ucap Irwan Prayitno usai memberikan tausyiah pagi di Masjid Raya Sumbar, Jumat (18/12/2020).
Irwan Prayitno menjelaskan, pantun tidak hanya sebagai alat komunikasi sosial namun juga kaya akan nilai-nilai moral yang menjadi budaya dalam berbagai kegiatan adat Minangkabau.
Irwan Prayitno yang terkenal dengan raja pantun tercatat sebagai pemegang rekor versi Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Ia sangat produktif mencipta pantun, bahkan lebih dari 55.000 pantun secara spontan diciptakannya pada saat ia menyampaikan dalam sambutan kegiatan.
Baca juga: Tradisi Pantun Jadi Warisan Budaya Dunia Tak Benda, UNESCO Sebut Berarti Bagi Masyarakat Melayu
Baca juga: Tribun Network Rilis Tribunambon.com, Tribun Ambon Hadir sebagai Website Ke-49
Gubernur Sumbar menyampaikan, jika bicara pantun, tentunya tidak lepas dari masyarakat Indonesia dan Malaysia, karena Pantun termasuk bagian budaya melayu.
Menurutnya, pantun memiliki arti penting yang bisa merefleksikan kedekatan dua negara serumpun yang berbagi identitas, budaya, dan tradisi Melayu.
"Pantun ini harus dikembangkan dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari, karena membawa nilai-nilai luhur bahkan bisa membawa suatu ketenangan," ungkap Irwan Prayitno.
Ia menambahkan, dalam berpantun tidak hanya mengucapkan, tapi ritme memberikan makna luar biasa pada pantun yang disampaikan, sehingga menjadi pantun yang bermakna.
Irwan Prayitno mengimbau masyarakat untuk menjadikan pantun sebagai budaya dan kebiasaan sehari-hari.
Selain itu juga menghendaki pantun muncul pada acara-acara resmi.
"Saya berharap Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya untuk melindungi Pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda," pinta Irwan Prayitno.
Baca juga: Tradisi Pantun Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Tak Benda
Baca juga: Tribun Network Rilis Tribunambon.com, Tribun Ambon Hadir sebagai Website Ke-49
Arti Penting Bagi Melayu