Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Masa kampanye sudah dimulai sejak 26 September lalu dan akan berakhir pada 5 Desember 2020 mendatang.
Ketua Harian Tim Pemenangan Fakhrizal-Genius Umar yang juga merupakan anggota DPRD Sumbar dari Partai Golkar, Afrizal mengatakan, selama kampanye akan mematuhi aturan protokol yang ada.
"Kita sesuai aturan saja. Karena saat ini era Covid -19, jadi lebih mengedepankan sesuai protokol kesehatan," kata Afrizal, Rabu (30/9/2020).
Afrizal menambahkan, tim pemenangan akan menyasar 19 kabupaten dan kota di Sumbar secara acak saja.
Kata dia, tidak harus pasangan calon yang datang ke daerah tersebut.
"Ada tim, ada yang langsung Paslon. Ada 19 tim, tersebar di 19 kabupaten dan kota. Mereka jalan terus masing-masing," terang Afrizal.
Afrizal mencontohkan, misal tim A ditugaskan di kabupaten B, tapi tidak hanya di kabupaten B saja, bisa ke kabupaten C dan kabupaten lainnya.
Sistem kampanye diatur secara zig-zag, hal ini dilakukan karena kampanye melihat kondisi masyarakat.
• Bawaslu Awasi Ketat Pelaksanaan Kampanye di Sumbar, Belum Ada Terima Laporan Pelanggaran
• Resmi Daftar ke KPU Sumbar, Fakhrizal: Saya Sudah Mundur dari Polri
"Kita sesuaikan dengan kemampuan tim yang ada. Fakhrizal, misalnya, diminta secara khusus di tempat-tempat dimana ia diharapkan hadir oleh lapisan masyarakat banyak," jelas Afrizal.
Temanya tetap mengusung Sumbar baru untuk membangun yang lebih baik ke depan.
Kampanye disesuaikan dengan aturan KPU, yakni tidak dengan cara menciptakan kerumunan masa seperti rapat umum dan konser musik, serta membatasi pertemuan tatap muka.
Untuk derah yang tidak terjangkau sinyal, kampanye tatap muka tetap digelar.
Namun, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.
"Masker dan yang lainnya kita siapkan," tambah Afrizal.
• Pesan Anggota DPRD Sumbar Afrizal yang Positif Corona: Masker Jangan Hanya Sampai Bibir
• Afrizal: Butuh Kajian Lebih Lanjut dan Perlu Dibahas Secara Internal di Fraksi Golkar
Menurut Afrizal, standard kampanye saat Covid-19 ini memang agak berat bagi parpol untuk melakukan sosialisasi.
Parpol, kata dia, kan juga perlu mensosialisasikan program calon yang diusung ke publik.
"Kampanye pada masa pandemi covid dibuat susah dibandingkan hari biasanya. Dari segi biaya, misalnya."
"Biasanya dengan modal Rp30 juta, bertemu dengan orang sekitar 400 orang, kini dengan modal Rp60 juta, bertemu orang 50 orang saja. Itu berat," ujar Afrizal. (*)