DUA Penyerang masing-masing dari Juventus dan Lazio bakal memperebutkan titel sebagai top skorer menyusul tim mereka segera bentrok.
Laga panas akan tersaji di Liga Italia kala Juventus menjamu Lazio, Selasa (21/7/2020) pukul 02.45 WIB
Pertandingan Juventus vs Lazio, akan digelar di Allianz Stadium, kandang dari Si Nyonya Tua.
Laga yang dihelat di Turin, bagi Juventus tentu akan menguntungkan karena merupakan laga tandang.
Si Nyonya Tua bakal memanfaatkan tiap kesempatan untuk mencetak angka, terlebih posisi mereka di klasemen juga belum aman.
Sejauh ini, Juventus hanya terpaut 5 poin dari Inter Milan dan 6 poin dari Atalanta, dengan sisa 5 pertandingan Liga.
• Riwayat Juventus Kontra Lazio, Si Nyonya Tua Berharap Elang Ibu Kota Takluk
• PREDIKSI Juventus Vs Lazio, Laga Dua Tim yang Haus Kemenangan
Tetapi pelatih Maurizo Sarri enggan befikir mengenai posisinya di klasemen, ia memilh fokus dengan lawan yang akan dihadapinya.
"Lazio punya musim yang luar biasa, membuktikan bahwa mereka tim yang apik, kekompakan mereka dalah kunci, kami beberapa kali menderita ketika bertemu mereka," buka Sarri di laman resmi klub.
"Kami harus fokus sebagai tim, kami punya kontinuitas dan solidaritas yang harus kami kerjakan dengan baik, ini bukan tentang siapa yang bermain, tetapi bagaimana sebuah tim bekerja," lanjutnya.
Menghadapi Lazio, Juventus akan kehilangan Chiellini karena masalah kebugran, dengan Bentancur, Matthiijs de Ligt dan Bonucci siap ditampilkan.
"Bentancur, de Ligt dan Bonucci siap bermain, Cheillini harus beristirahat, dan tidak penting siapa yang bermain, fokus kami adalah bermain sebaik -baiknya secara tim," lanjut mantan pelatih Napoli ini.
Sarri juga menyebut timnya akan selalu siap dalam tekanan apalagi untuk mempertahankan Scudetto musim ini.
"Kita tidak perlu takut karena tim terbiasa memperjuangkan target-target ini (menjadi juara), dan dari sudut pandang ini, memberikan banyak keuntungan dan membentuk mentalitas kami sejauh ini." tutup Sarri.
Di kubu Lazio, mereka datang bukan tanpa target, memang sulit untuk memperebutkan posisi juara dengan jarak 8 poin, tetapi secara matematis Gil Aquoti masih bisa meraih gelar juara.
Tetapi, tim asuhan Simone Inzaghi ini mendapatkan rentetan hasil buruk usai kalah dari AC Milan dengan skor 0-3.