Libatkan Peran Adat Minang, Mulyadi Optimalkan Prinsip Tigo Tungku Sajarangan
Calon Gubernur Sumbar, Mulyadi menilai pemangku adat sangat perlu dilibatkan dalam proses pembangunan Sumbar.
Peran adat Minangkabau sangat memiliki peran dalam kehidupan sosial masyarakat Sumbar. Calon Gubernur Sumbar, Mulyadi menilai pemangku adat sangat perlu dilibatkan dalam proses pembangunan Sumbar.
Sebagai putra asli Minangkabau, Mulyadi paham betul apa yang mesti dilakukan. Peran dari Tigo Tungku Sajarangan, Tali Tigo Sapilin sangat perlu diterapkan dalam kehidupan sosial.
"Tigo tungku sajarangan yang terdiri dari niniak mamak, cadiak pandai dan alim ulama kemudian bundo kanduang serta pemuda harus diberi peran jelas dalam Pemerintahan Nagari ke depan agar Sumbar semakin sejahtera," ungkap Mulyadi.
Tungku Tigo Sajarangan di Minangkabau berperan sebagai penjaga tatanan norma di tengah masyarakat. Norma-norma tersebut akan bermuara ke filosofi masyarakat Minang yakni Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Calon terkuat Gubernur Sumbar ini yakin, jika peran Tigo Tungku Sajarangan bisa dioptimalkan akan menekan norma-norma luar yang tidak sejalan dengan filosofi hidup masyarakat Minang. Jadinya, kerukunan dan tatanan hidup masyarakat akan makin harmonis.
Dia menambahkan, membangun Sumbar memang harus dari bawah. Jika sudaj terbangun, maka pembangunan ke atas akan lebih mudah dilakukan.
Mulyadi berkomitmen, orang yang punya pemikiran di Sumbar kedepan akan mendapat tempat. Terutama unsur-unsur dalam Tungku Tigo Sajarangan, yakni Niniak Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai.
“Orang hebat di nagari di Sumbar ini tidak sekadar simbol dan pajangan saja. Seluruh elemen ini memiliki potensi yang besar dalam upaya memajukan nagari," pungkasnya.(*/ADV)