Ular Kobra di Padang

BREAKING NEWS Ular Kobra 'Bertamu' ke Rumah Warga di Padang Saat Tengah Malam, Tepat di Depan Pintu

Penulis: Rezi Azwar
Editor: afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Padang evakuasi ular jenis kobra di Jalan Kenanga Air Dingin Rt 03/Rw 10, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Minggu (22/12/2019).

TRIBUNPADANG.COM - Fenomena kehadiran ular kobra tidak saja terjadi di daerah di Pulau Jawa.

Seekor ular kobra juga mendatangi rumah warga di Padang, jelang tengah malam, Minggu (22/12/2019).

Risa (21) warga Jalan Kenanga Air Dingin Rt 03/Rw 10, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang kaget saat lihat seekor ular kobra ada di teras rumahnya.

Ular yang mengandung bisa tersebut ada tepat di depan pintu.

Kaget dengan kehadiran ular kobra itu, warga pun menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang. 

Pantauan TribunPadang.com ular tersebut melawan saat hendak diamankan petugas Damkar.

Fenomena Ular Kobra Bermunculan di Mana-mana Akhir Tahun 2019, Ternyata Ini Penyebabnya

31 Ekor Ular Kobra Ditemukan di Lipatan Karpet Masjid, 6 Ekor Sudah Dilenyapkan

Kepala Bidang (Kabid) Operasional Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Basril mengatakan ular tersebut sudah berhasil diamankan oleh pihaknya.

"Dalam evakuasi ular kami profesional, artinya kami tidak gegabah, dan kami berhati-hati," katanya Senin (23/12/2019).

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Padang evakuasi ular jenis kobra di Jalan Kenanga Air Dingin Rt 03/Rw 10, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Minggu (22/12/2019). (TribunPadang.com/reziazwar)

Pihaknya dihubungi rarga sekitar pukul 22.58 WIB dan berhasil mengavakuasi ular sekitar pukul 23.20 WIB, Minggu (22/12/2019).

Melansir Kompas.com, Meningkatnya jumlah temuan ular kobra di Indonesia khusunya di khususnya Jabodetabek disebabkan kemarau berkepanjangan 

Hal itu disampaikan oleh Igor dari Komunitas Taman Belajar Ular Indonesia dalam diskusi bersama Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Setelah Dipatuk Kobra Pria Ini Masih Sempat Naik Gunung dan Minum Bir, Esok Harinya Baru Panik

Raja Kobra Duel Maut Kontra Ular Piton Corak Batik, Inilah Hasil Pertarungan Hidup Mati Dua Hewan

"Biasa September itu sudah mulai hujan, otomatis si telur ini sudah membusuk duluan."

"Tapi, karena ini kemarau panjang, Desember kita hujan, jadi ular menetas sempurna," kata Igor di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, Kamis (19/12/2019).

Igor menjelaskan, bulan Desember merupakan masa-masa bagi telur kobra menetas.

Namun, dalam kondisi biasa, tak semua telur kobra bisa menetas sempurna.

Pada tahun-tahun sebelumnya, saat hujan turun pada bulan September, sebagian telur ular kobra akan berjamur sehingga gagal menetas.

Selain itu, kata Igor, berkurangnya populasi predator ular kobra menjadi faktor tambahan meningkatnya temuan pada akhir tahun 2019 ini.

"Kejadian ini baru sekarang aja terjadi, kalau tahun lalu tidak sebanyak ini dan ternyata rata, di Kalimantan pun sama," ujar Igor.

Ia juga menyampaikan bahwa pada bulan Desember ini, komunitasnya mendapatkan laporan 82 kasus temuan ular yang mayoritasnya ular kobra.

Laporan itu berasal dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Bekasi, dan Depok.

Jangan Gegabah Saat Temukan Ular

Kepala Bidang (Kabid) Operasional Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang, Basril ingatkan warga untuk selalu perhatikan lingkungan sekitar rumah yang bisa menjadi tempat persembunyian ular.

Hal tersebut dikatakannya karena ditemukannya satu ekor ular jenis piton di bawah tumpukan kayu di sebuah warung di dekat Kantor Dinas Kesehatan Kota Padang di Rt 3/Rw 6 Kelurahan Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Ia menghimbau masyarakat untuk hati-hati, bersihkan perkarangan, bersihkan semak belukar, dan jika memang ditemukan ular jangan terlalu berani.

"Cuaca ekstrem ini ular memang banyak. Jadi, untuk masyarakarat jangan gegabah saat temukan ular, tapi penggillah warga lainnya terlebih dahulu," ujarnya.

Hal itu dijelaskannya bahwa kalau jenis ular piton sifatnya melilit, dan ular kecil memiliki bisa yang dapat melumpuhkan manusia.

"Jadi jangan lakukan tindakan gegabah atau terlalu berani, karena jika bertemu ukar berbisa dna kalau kena patok akan sangat berbahaya dan dapat membuat nyawa melayang," ujarnya.

Disebutkannya bahwa saat ini sedang musim ular berkembang biak, dijelaskannya bahwa banyaknya ditemukan ular tidak hanya di Sumatera Barat, namun di provinsi lain di Pulau Jawa juga. (*)

Berita Terkini