Buku; Kharisma Ayahku Biografi Sutan Zairin Kasim Diluncurkan di Kampus UNP

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buku Kharisma Ayahku Biografi Sutan Zairin Kasim diluncur pada Kamis (5/12/2019) di Ruang Senat Universitas Negeri Padang (UNP), Kampus UNP Air Tawar, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Kharisma Ayahku Biografi Sutan Zairin Kasim, Diluncurkan Seiring Pengukuhan Gelar Doktor Honoris Causa Jusuf Kalla

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Buku Kharisma Ayahku Biografi Sutan Zairin Kasim diluncurkan pada Kamis (5/12/2019) di Ruang Senat Universitas Negeri Padang (UNP), Kampus Air Tawar, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Pada peluncuran buku tersebut turut dihadiri Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Rektor UNP, Ganefri.

Sutan Zairin Kasim, pengusaha asal Sumatera Barat ini bercerita buku Kharisma Ayahku Biografi Sutan Zairin Kasim merupakan kisah kehidupannya bersama sang ayah.

"Segela sesuatu mengenai hidup saya dan ayah saya. Kehidupan kami serba susah dulunya, saya adalah pelaku, bukan pendengar, saya pelaku dan ayah saya," kata Zairin pada TribunPadang.com, di Padang, Kamis.

Diceritakan Zairin bahwa dirinya pernah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada Pemeritah Provinsi (Pemprov Sumbar).

"Saya tamatan Fakultas Ekonomi Unand (Universitas Andalas) masuk kuliah Tahun 1963 hingga lulus 1968.

Dikarena zaman itu ada gerakan anti Suhartom sehingga ada tahun ajaran dimundurkan, dimundurkan jadi Januari, makanya tamat 1968," ungkap Zairin.

Lulus dari Fakultas Ekonomi Unand, Zairin langsung diterima menjadi pegawai negeri sipil dengan pangkat III A.

"Alhamdulillah, setiap kuliah IP saya naik, saya lulusan terbaik.

Sejak awal semester 9 saya menulis skripsi, awal semester 10 lulus, langsung jadi pegawai negeri (PNS).

"Pangkat saya pangkat 3A. Kalau lulusan SMA 2A, dari 2A ke 3A harus 16 tahun, itulah takdir," ungkapnya.

Saat menjadi PNS umurnya masih 23 tahun dan saat itu anak buahnya banyak yang sudah berumur di atasnya.

"Saya dikirim ke Pasaman, Air Bangis. Anak buah saya dulu itu umurnya 30 tahunan, lalu saya belajar di Jerman.

Halaman
12

Berita Terkini