TRIBUNPADANG.COM - Setelah melarikan diri, DH (50), sopir truk trado yang terlibat dalam kecelakaan hingga menewaskan empat orang di Silayiang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, ditangkap polisi.
Pelarian DH selama tiga hari sejak kejadian, Rabu (7/8/2019) lalu berakhir di Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau.
Jajaran unit Laka Satlantas yang dibantu Tim Opsnal Reskrim Padang Pariaman menangkap DH saat berada di sebuah rumah, Jumat (9/8/2019) pada pukul 22.00 WIB.
"Sopir truk trado yang melarikan diri saat laka lantas beberapa waktu lalu sudah kita amankan. Dia kita tangkap di Dumai," kata Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, Iptu Yuliadi dilansir dari Kompas.com, Sabtu (10/8/2019).
• Angka Kecelakaan Tinggi, Wagub Sumbar Dorong Pelajar Bantu Jaga di Perlintasan Kereta Api
Saat ini, menurut Yuliadi, timnya bersama tim Opsnal Satreskrim Polres Padang Pariaman sedang dalam perjalanan dari Dumai menuju Mapolres Padang Pariaman.
Namun, status DH belum ditetapkan sebagai tersangka.
"Dia masih dalam perjalanan dan belum kita mintai keterangannya. Setelah kita periksa, baru kita tetapkan statusnya," kata Yuliadi.
Sebelumnya diberitakan, sebuah truk tronton yang mengangkut truk tangki aspal rebah dan menimpa sebuah mobil Suzuki Karimun hingga gepeng di jalan Padang – Bukittinggi, tepatnya di tikungan Silayiang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (7/8/2019).
• Tronton Pengangkut Truk Tangki Rebah di Silayiang Sumbar, Suzuki Karimun Tertimpa, 4 Orang Tewas
Akibatnya, empat orang meninggal dunia, dua orang luka berat dan dua orang lagi luka ringan.
Sedangkan sopir truk tronton melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran pihak kepolisian.
Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, Iptu Yuliadi menyebut, bahwa kecelakaan tersebut diduga atas kelalaian sopir truk.
"Iya sudah pasti ada unsur kelalaian," kata Iptu Yuliadi saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (7/8/2019).
Dijelaskannya, bahwa sopirnya tidak hati-hati membawa kendaraan.
"Jelas bermuatan berat dan jalan tikungan seperti itu, dan mungkin cara mengambil jalannya yang salah," katanya.
Ia menjelaskan, bahwa sopir truk melarikan diri setelah kejadian.
"Sopir lari, dan itu yang akan kami cari," ujarnya.
• Curhat Pedagang Bendera di Kota Padang: Penjualan Menurun hingga Pembeli Tawar Harga di Bawah Modal
Kronologi
Ia menjelaskan, bahwa kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 00.02 WIB, dan dilaporkan pada pukul 06.00 WIB.
“Kejadian tersebut terjadi di jalan umum Padang - Bukittingi KM 61,100, Nagari Kandang Ampek Kayu Tanam, dekat Kelok Pargede, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman,” jelasnya.
Ia menjelaskan, kejadian berawal ketika mobil truk tronton Nissan B 9009 KN melaju dari arah Bukittingi menuju Padang.
Truk tersebut mengangkut bangkai truk tangki aspal. Sesampainya di lokasi, truk tersebut hilang kendali.
“Truk tersebut oleng ke sebelah kanan karena bermuatan truk tangki aspal," katanya.
Dikatakannya, bahwa pada saat rebah ke kanan, truk sempat menyenggol mobil Honda Brio BA 1093 ME yang datang dari arah berlawanan.
“Tronton Nissan B 9009 KN rebah dan truk tangki yang diangkut ikut rebah,” sebutnya.
Saat itulah truk tangki ini menimpa Suzuki Karimun BA 1335 LF yang juga beriringan di belakang mobil Honda Brio BA 1093 ME.
Ia mengatakan, pengemudi mobil truk tronton Nissan B 9009 KN setelah kejadian meninggalkan lokasi kejadian.
8 Orang dalam Suzuki Karimun
Ada enam orang dalam minibus Suzuki Karimun BA 1335 LF yang merupakan sekeluarga dari Mandiangin, Kelurahan Campago Ipuah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi.
Dani (32) yang merupakan sopir Suzuki Karimun tewas karena terhimpit.
"Korban meninggal dunia di TKP dan dibawa ke Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang Yarsi Sumbar," katanya.
Tak hanya sopir, tiga penumpang Suzuki Karimun lainnya juga tewas di lokasi kejadian.
Antara lain, Dareni (perempuan 70 tahun), Dania (perempuan 5 tahun), Kwinara (perempuan 4 tahun).
Dijelaskannya, ketiga korban mengalami meninggal dunia ini dievakuasi ke Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang Yarsi Sumbar.
Dua penumpang lainnya bernama Yanti Delvina (perempuan 35 tahun) dan Mista (perempuan 27 tahun) mengalami luka berat.
Selanjutnya, Denis (laki-laki 5 tahun) dan Halim (laki-laki 2 tahun) mengalami lecet luka ringan.
Dijelaskannya bahwa keempatnya di bawa ke Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang Panjang Yarsi Sumbar.
"Kondisi jalan aspal hotmix, jalan tikungan dan lebar, arus lalin padat, cuaca cerah atau gelap pada dini hari," ujarnya.
Ia mengatakan akibat kejadian tersebut mengalami kerugian material sekitar Rp 100 juta.
Berikut daftar korban:
1. Dani, laki-laki 32 tahun (meninggal)
2. Dareni, perempuan 70 tahun (meninggal)
3. Kwinara, perempuan 4 tahun (meninggal)
4. Dania, perempuan 5 tahun (meninggal)
5. Yanti Delvina, perempuan 35 tahun (luka berat)
6. Mista, perempuan 27 tahun (luka berat)
7. Denis, laki-laki 5 tahun (luka ringan)
8. Halim, laki-laki 2 tahun (luka ringan)