Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Beberkan Kendala Atasi Persoalan Sampah

Penulis: Rizka Desri Yusfita
Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar Dasril

Rendahnya Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan Sebabkan Masalah Sampah Sulit Teratasi

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Seksi Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar Dasril menilai sebagian masyarakat masih melakukan kebiasaaan membuang sampah sembarangan.

Menurutnya, hingga kini sebagian masyarakat belumlah terbiasa mengelola sampah, terutama sampah rumah tangganya.

"Ini masih menjadi persoalan dasar dalam mengatasi persoalan sampah di Sumbar. Apa salahnya sampah rumah tangga seperti botol dan kantong dipilah dan dibersihkan.

Masyarakat harus punya alat pengolahan sampah sendiri, sehingga sampah terkelola dengan baik dan bernilai ekonomi tinggi.

Ini kan kesadaran masyarakat masih kurang. Ini perlu disosialisasikan lagi bagaimana melakukan pemilahan sampah kepada masyarakat," jelas Dasril.

Kemudian, ia melanjutkan masyarakat harus mengurangi konsumsi berlebihan yang mengakibatkan timbulan sampah.

"Pemrov Sumbar mengeluarkan dana ratusan juta dalam pengelolaan sampah. Nah, kami berharap masing-masing kabupaten/kota mensosialisasikan agar sampah dapat dikurangi dari sumbernya karena porsi terbesar sampah itu berasal dari rumah tangga," kata Dasril.

Menurut Dasril sampah daerah perkotaan lebih banyak dibandingkan daerah pedesaan.

"Padang pada siang hari sampahnya banyak. Ini karena pendatang dari luar juga banyak. Rata-rata volume sampah per orang itu 0,7 kg. Bayangkan jika penduduk jutaan orang," ujar Dasril.

Selain sampah di rumah tangga, sampah di daerah perbatasan kadang juga menjadi persoalan.

Ada beberapa titik sampah perbatasan seperti di lembah anai perbatasan antara Padang Panjang-Padang Pariaman dan Tanah Datar, kemudian sampah perbatasan Kota Padang-Padang Pariaman, dan Bukittinggi-Agam.

"Sampah itu berasal dari banyak sumber yang tanpa diketahui dan tidak jelas. Sementara jangkauan penanganan sampah kabupaten/kota tidak sampai ke situ.

Hal tersebut dikarenakan kabupaten/kota kekurangan anggaran, kekurangan sarana dan prasarana, dan kekurangan personel, sehingga tidak terjangkau. Hanya kota yang jangkauannya luas dalam pengelolaan sampah," ucap Dasril.

Dasril mengatakan pemrov sumbar sudah melakukan pertemuan dengan pihak kabupaten/kota terkait sampah perbatasan.

Dia mengklaim persoalan tersebut sudah ditangani dengan berembuk, bermufakat, dan menangani permasalahan sampah di wilayah. (*)

Berita Terkini