Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Rumah hidroponik, Blasta Urban Farming Center yang beralamat di Jl Sumatera No 1 Ulak Karang, Padang sudah berdiri sejak tahun 2014.
Berawal karena ingin hidup sehat, Reni Aswita pemilik dari Blasta mengatakan ia memulai usaha hidroponik karena ingin makanan sehat, dan lebih bergizi.
"Awalnya karena ingin makanan yang sehat, bukan hobi. Sekarang hampir tidak ada makanan yang tidak pakai peptisida," katanya kepada TribunPadang.com, Senin (6/5/2019).
Saat ditemui di Blasta House, Reni menjelaskan hidroponik adalah bercocok tanam menggunakan media air dengan model pertanian perkotaan.
"Mau di lahan sempit sekalipun tetap bisa. Bisa diikuti penduduk perkotaan karena memang pertaniannya sederhana," lanjutnya.
• DOWNLOAD Lagu Via Vallen dan Nella Kharisma, Deretan MP3 Dangdut Koplo Selimut Rindu - Konco Mesra
• DOWNLOAD MP3 Lagu Dangdut Selfi Yamma LIDA ‘Mati Rasa’, Ada Lirik dan Video Klip Trending Youtube
Reni beserta suami dan anak-anaknya saling membantu dalam pertanian hidroponik tersebut. Ia di pertaniannya sudah menanam banyak jenis tanaman.
"Pernah seluruh jenis sayuran kecuali yang berbatang. Dulu pernah tumbuh cabe, terong, mentimun, tomat, labu, dan sayuran lainnya," katanya dengan menunjukan tanaman cabe yang masih kecil.
Menurutnya, hidroponik adalah pertanian dengan penanaman yang paling gampang.
Cukup mencangkul sedalam 15 cm, sehingga orang tua sekalipun bisa bercocok tanam tanpa menggunakan banyak tenaga.
Rasa dari sayuran hasil hidroponik, ucap Reni memiliki rasa yang jauh lebih gurih dan jauh lebih enak dibandingkan dengan sayuran konvensional lainnya.
"Sayurannya jauh lebih enak, karena tidak menggunakan peptisida dan tentunya lebih sehat," tuturnya.
Pembuatan wadah hidroponik sendiri bermacam-macam tergantung kemampuan finansial.
• KISAH di Balik Kemenangan Persija vs Bali United, Benarkah Andritany Penyebab Bali United Kalah?
• DOWNLOAD Lagu MP3 Nissa Sabyan Ya Romdhon, Ada Lirik dan Video Klip yang Trending Youtube
Pembuatan wadahnya bisa dengan skala sederhana hingga bisa memakan biaya yang besar.
"Hidroponik sendiri bisa hanya dengan sterofom bekas makanan, botol bekas, atau benda apapun yang bisa menampung air," jelasnya.
Reni Aswita mengetahui tentang hidroponik awalnya dari media sosial. Kemudian mengikuti pelatihan-pelatihan.
"Pernah latihan dengan orang Malaysia, kemudian di Padang kita yang pertama melakukan hidroponik ini," paparnya.
Jika panen, di samping untuk konsumsi, ia dan keluarga juga menjual sayuran hidroponiknya ke supermarket yang ada di Padang.
Tak hanya itu, pembeli juga datang dari pegawai kantoran, hingga bule-bule yang menjadikan Balsta House menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
• Persib Bandung akan Rekrut 1 Pemain Asing dan Lepas Sejumlah Pemain Lainnya, Siapa yang Dipinjamkan?
• JADWAL BIOSKOP Senin 6 Mei 2019, Ada 4 Film Sedang Tayang, Masih Ada Avengers: Endgame di Padang
Pemilik Blasta House tersebut juga menjelaskan bagaiman cara merawat tanaman hidroponik yang terserang hama.
"Caranya gampang kalau tanaman ini terserang hama. Cukup dengan air sabun, angkat dan cuci tanaman tersebut.
Tidak ada perawatan khusus, perawatannya 1 blok tanaman ini hanya menghabiskan waktu 30 menit saja," sambil mencontohkan.
Reni Aswita berharap agar genersi berikutnya dapat menikmati makanan khususnya sayuran yang lebih sehat.
"Menurut saya Padang ini harus dihidroponikkan, karena bagus generasi berikut kita bisa menikmati makanan khususnya sayuran yang lebih sehat. Protein nabati lebih bagus dibanding protein hewani," tutupnya.(*)