Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Peserta program magang ke Jepang perlu diseleksi dengan baik dan serius.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit pada saat pembukaan acara calon peserta seleksi magang ke Jepang di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar, Senin (1/4/2019).
Menurut Nasrul Abit, program magang ke Jepang merupakan kesempatan emas bagi tenaga kerja muda Sumbar dalam meningkatkan kemampuan keahlian dan daya saing sumberdaya manusia.
"Jangan ada yang main-main dalam pemilihan calon peserta magang ke Jepang. Peserta tes yang kecanduan narkoba dan berprilaku Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) jangan harap lolos seleksi," tegas Nasrul Abit.
Hadir pada acara tersebut Direktur Bina Pemagangan Kemnaker RI, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar, Kepala BP3TKI Sumbar, Kepala BLK Padang dan Forum Kerjasama Pelatihan dan Pemagangan Sumbar serta Alumni magang Jepang.
• Pelaku LGBT di Sumbar Pilih Kuburan dan Sungai Jadi Tempat Main, Dianggap Lebih Aman karena Sepi
• Perilaku LGBT Bisa Dicegah Sejak Dini, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua kepada Anak
• Dokter Ini Sebut Pelaku LGBT di Sumbar Suka ‘Main’ di Kuburan dan Sungai, Alasannya Lebih Aman
Lebih lanjut Nasrul Abit menyampaikan, Tim Kemnaker perlu memerhatikan apabila ada di antara calon peserta yang kedapatan pecandu narkoba dan LGBT.
"Jika ada harus segera dikeluarkan. Sebab ini menyangkut nama baik Indonesia dan masyarakat Sumbar yang berfilosofi hidup Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," tambah Nasrul Abit.
Nasrul Abit menilai, pelatihan ke Jepang mampu membuat peserta disiplin dan mengalami perubahan hidup.
"Program pemagangan ke Jepang telah menjadi solusi dalam memberikan kesempatan kepada pencari kerja untuk meningkatkan keterampilan sehingga dapat bersaing memasuki pasar kerja.
Pihak Internasional Man Power Jepang (IM) pun tidak membatasi masyarakat Indonesia mengikuti program magang, asalkan melalui mekanisme yang telah diatur negara Jepang," ujar Nasrul Abit.
• Sepasang Remaja Diduga Mesum di Kontrakan, Satpol PP Padang Terpaksa Larikan si Pria ke Rumah Sakit
• Mesum di Rumah saat Orangtua Berangkat Kerja, Pasangan Remaja Ini Diamankan Satpol PP Padang
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar Nazrizal melaporkan pelaksanaan seleksi calon peserta magang ke Jepang bertujuan untuk menyaring dan mempersiapkan calon peserta untuk siap secara fisik dan mental selama tiga tahun.
"Sementara kita sudah mencatat 200 orang calon peserta. Seleksi akan dilaksanakan selama lima hari dari tanggal 1 hingga 5 April 2019 di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumbar.
Saya berharap calon peserta dapat menguasai materi-materi yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan IM Jepang," kata Nazrizal. (*)