Bintang Timnas Voli Putri Korsel Sanjung Dedikasi Megawati ketika di Daejeon JungKwanJang Red Spark
Jeon Da-bin, yang menceritakan pengalaman luar biasa bersama Megawati Hangestri Pertiwi dkk didapatnya saat terpilih menjadi bagian klu
PENGAKUAN Jeon Da-bin, yang menceritakan pengalaman luar biasa bersama Megawati Hangestri Pertiwi dkk didapatnya saat terpilih menjadi bagian klub Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Outside hitter Timnas voli putri Korea Selatan U-21, menuturkan tentang dedikasi Megawati dan Tumbuh Bersama Red Sparks sampai Jadi Idola Fan Indonesia
Jeon Da-bin menjalani musim pertama sebagai pemain profesional bersama Red Sparks untuk berlaga di Liga Voli Korea 2024-2025.
Namanya disebutkan dalam daftar rookie yang kemudian dipanggil oleh pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin.
Jeon Da-bin bukan orang pertama yang terpilih, dia mengaku hampir putus asa setelah tak ada pelatih yang menyebut namanya.
"Saya sama sekali tidak menyangka. Sejujurnya, saya hampir putus asa karena nama saya baru dipanggil di akhir," kata Jeon Da-bin, dilansir BolaSport.com dari TheSpike.
Baca juga: Media Korsel Sorot Megawati Hangestri Pertiwi Setiba di Turki Perkuat Tim Anyar Manisa BBSK
“Tetapi kemudian, pelatih Ko Hee-jin datang dan memanggil nama saya,” ujarnya.
"Orang tuaku juga sudah menyerah tapi saat nama saya dipanggil di akhir, mereka sangat senang."
"Dan mereka bahkan lebih senang lagi saya terpilih masuk tim JungKwanJang, tim yang selalu saya idamkan. Ini bukan cuma omongan kosong, saya serius," ucap atlet berusia 19 tahun itu sambil tertawa.
Jeon kemudian menceritakan momen paling berkesan pada musim debut di Liga Voli Korea saat menghadapi GS Caltex Seoul KIXX pada putaran ketiga.
"Tentu saja, itu adalah debut saya. Saat saya masuk sebagai pengganti dalam pertandingan melawan GS Caltex pada 21 Desember adalah momen paling berkesan," ucap Jeon.
"Saya dimasukkan sebagai penyerang, dan (Lee) Ji-soo memberikan saya umpan dua bola."
"Saya dengan percaya diri mengerahkan semua tenaga untuk spike silang, tapi bola keluar dari lapangan."
"Semua orang, mulai dari pemain di dan di luar lapangan hingga manajer, staf, dan pelatih, merayakan bersama saya."
"Dan berbeda dengan masa SMA saya, tribun dipenuhi sorakan para penggemar. Saat itulah saya benar-benar merasa, “Inilah arti menjadi seorang profesional.” katanya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.