Demo PPPK Padang Pariaman

Bertemu Bupati 15 Menit Usai 5 Kali Aksi, Honorer Padang Pariaman Kecewa Tak Ada Titik Terang Nasib

Ribuan tenaga honorer Padang Pariaman menggelar aksi damai menuntut kejelasan status sebagai PPPK paruh waktu, Kamis (31/7/2025),

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Panji Rahmat
DEMO PPPK - Ribuan tenaga honorer menggelar aksi damai untuk kepastian nasib mereka di halam kantor bupati, Parit Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (31/7/2025). Perwakilan tenaga honorer Sari Wahyuni mengatakan, ribuan tenaga honorer ini tergabung dalam aliansi R4 (honorer yang tidak terdata di BKN) dan honorer yang gagal dalam seleksi CPNS. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Ribuan tenaga honorer Padang Pariaman menggelar aksi damai menuntut kejelasan status sebagai PPPK paruh waktu, Kamis (31/7/2025), di halaman Kantor Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Perwakilan tenaga honorer Padang Pariaman sempat bertemu Bupati Jhon Kenedy setelah lima kali menggelar aksi damai honorer, namun pertemuan singkat itu tak memberi kepastian nasib mereka.

Ribuan tenaga honorer yang menggelar aksi terdiri dari guru, tenaga administrasi sekolah, penjaga sekolah, nakes, sopir ambulan dan lainnya, mereka berkeja di sekolah dan layanan kesehatan.

Perwakilan tenaga honorer Sari Wahyuni mengatakan, ribuan tenaga honorer ini tergabung dalam aliansi R4 (honorer yang tidak terdata di BKN) dan honorer yang gagal dalam seleksi CPNS.

“Ini sudah aksi ke lima yang kami lakukan dalam satu bulan terakhir dengan tujuan untuk memastikan kejelasan nasib kami,” ujarnya, saat ditemui dalam sela-sela aksi damai.

Baca juga: 20 Tahun Lebih Mengabdi, Muhamad Syafei Penjaga Sekolah di Padang Pariaman Harap Diangkat Jadi PPPK

Aksi damai ini bertujuan agar ribuan tenaga honorer ini bisa masuk sebagai PPPK paruh waktu sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas kinerja yang telah mereka lakukan.

Aksi damai ini terlihat diikuti oleh ribuan tenaga honorer dengan menggunakan baju putih celana hitam dan menbawa sejumlah tuntutan yang ditulis dalam kertas karton.

Sejumlah tuntutan itu menjurus pada nasib para tenaga honorer yang tidak mendapat kejelasan dari pemerintah Padang Pariaman, tidak seperti daerah lain.

“Kami ini bukan honorer yang dua atau tiga tahun menjabat. Kami ini sudah belasan tahun mengabdi tanpa henti. Harapannya memang dapat diakomodir di paruh waktu,” ujarnya.

Ia menerangkan jumlah tenaga honorer yang saat ini tidak terdaftar di BKN dengan masa pengabdian mencapai belasan tahun jumlahnya 1.500 orang.

Baca juga: Ribuan Honorer Padang Pariaman Demo Tuntut Status PPPK Paruh Waktu, Ancam Mogok Kerja

DEMO PPPK - Ribuan tenaga honorer menggelar aksi damai untuk kepastian nasib mereka di halam kantor bupati, Parit Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (31/7/2025). Ribuan tenaga honorer ini terdiri dari guru, tenaga administrasi sekolah, penjaga sekolah, nakes, sopir ambulan dan lainnya, mereka berkeja di sekolah dan layanan kesehatan.
DEMO PPPK - Ribuan tenaga honorer menggelar aksi damai untuk kepastian nasib mereka di halam kantor bupati, Parit Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (31/7/2025). Ribuan tenaga honorer ini terdiri dari guru, tenaga administrasi sekolah, penjaga sekolah, nakes, sopir ambulan dan lainnya, mereka berkeja di sekolah dan layanan kesehatan. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Bertemu Bupati

Sudah lima kali melakukan aksi, ribuan tenaga honorer ini hanya berharap bisa bertemu dengan bupati, supaya bisa langsung menyampaikan kekecwaan yang mereka hadapi.

Langkah agar semua hal itu tercapai, dalam satu bulan terakhir melalui perwakilan ribuan tenaga honorer, mereka sudah mendatangi kantor bupati berulang kali.

Bahkan mereka juga sudah melakukan audinesi bersama anggota DPRD Padang Pariaman, namun tidak pernah mendapat jawaban yang pasti.

Sebelum kembali melakukan aksi damai kali ini, mereka juga sudah mendatangi rumah dinas bupati, namun bupati awalnya tidak bisa bertemu karena hendak menjemput istri ke bandara.

“Tapi kami bersikukuh akan menunggu hingga bupati kembali. Usaha itu membuahkan hasil kami berhasil bertemu bupati selama 15 menit di rumah dinas,” ujar Sari Wahyuni dibenarkan oleh peserta aksi lainnya, mengingat langkah audiensi yang dilakukan sejumlah perwakilan tersebut.

Baca juga: Prabowo Panggil Kepala PPATK dan Gubernur BI, Puluhan Juta Rekening Terblokir Kembali Dibuka

Mereka sempat bertemu selama 15 menit namun pembicaraan tidak menemukan titik terang karena bupati sempat mengangkat telfon di tengah pertemuan.

Dalam aksi damai kali ini, ribuan tenaga honorer tetap berharap agar bisa bertemu Bupati, atau mereka akan melakukan aksi mogok kerja mulai hari Senin (4/7/2025).

Hanya saja informasi sementara yang TribunPadang.con peroleh Bupati Padang Pariaman sedang melakukan rapat paripurna bersama DPRD Padang Pariaman.

Kendati demikian, melalui Sekda, para tenaga honorer akan tetap melakukan audiensi siang ini dengan syarat hanya sejumlah perwakilan yang boleh masuk.

Puluhan Tahun Mengabdi

Diantara ribuan tenaga honorer yang sedang memperjuangkan nasib mereka ini, ada satu penjaga sekolah yang sudah puluhan tahun mengabdi di SD kawasan Sintoga Padang Pariaman, Muhamad Syafei.

Ayah empat anak itu sudah bekerja sebagai penjaga sekolah sejak tahun 2004 tanpa henti, untuk menghidupi keluarganya.

Baca juga: Update Tabrakan Mobil Kijang vs Hiace di Solok, PNS Asal Bungo Jambi Mengalami Patah Kaki

Berkeja selama puluhan tahun, Syafei ingat betul gaji pertama yang ia terima hanya Rp100 ribu per bulan.

Gaji tersebut terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, hingga pada tiga bulan terakhir, Syafei bisa mendapatkan gaji sebesar Rp600 ribu.

“Baru tiga bulan merasakan gaji sebanyak itu, mulai bulan kemaren, ada pemotongan sebanyak 20 persen akibat efisiensi,” tuturnya.

Kendati demikian, Syafei sudah terlanjur mengabdi, usianya sudah memasuki 57 tahun, sebentar lagi juga bakalan pensiun. Kalau ingin mencari pekerjaan lain juga sangat sulit.

Namun perjalanannya sebagai tenaga honorer lebih dari 20 tahun, ia sudah berhasil menyekolahkan seluruh anaknya, bahkan sudah ada yang menamatkan kuliah.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved