Profil Kwik Kian Gie: Ekonom dan Eks Menteri Era Gus Dur, Dirikan SMA Erlangga di Usia 19 Tahun

Profil Kwik Kian Gie, ekonom senior Indonesia yang pernah jadi Menteri di era Gus Dur dan pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBII.

Editor: Primaresti
KOMPAS.com/NURSITA SARI
PROFIL KWIK KIAN GIE - Ahli ekonomi Kwik Kian Gie saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/10/2017). Kwik Kian Gie meninggal dunia pada Senin (28/7/2025) malam di usia 90 tahun. 

TRIBUNPADANG.COM - Ekonom senior Indonesia Dr. Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada Senin (28/7/2025) malam, sekira pukul 22.00 WIB.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini, wafat di usia 90 tahun.

Rupanya, Kwik Kian Gie telah dirawat di RS Medistra, Jakarta, selama sekitar dua bulan hingga akhirnya tutup usia.

Kabar ini dikonfirmasi oleh politikus senior PDIP, Andreas Hugo Pareira.

"Ya betul, 28 Juli 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, dalam usia 90 tahun," ujar Andreas seperti dilansir Kompas.com, Selasa (29/7/2025) dini hari.

Andreas mengatakan, Kwik Kian Gie merupakan sosok ekonom andal.

Dia juga menyebut fungsionaris PDI-P tersebut sebagai tokoh ekonom besar.

"Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal berintegritas. You'll be missed. Kita kehilangan tokoh ekonom besar," ucapnya. 

Politikus senior PDIP lainnya, Hendrawan Supratikno, mengungkap bahwa Kwik Kian Gie meninggal dunia setelah sebelumnya sempat mengeluhkan masalah pencernaan.

“Selama ini beliau selalu mengeluh tentang pencernaannya yang sering terganggu,” kata Hendrawan Supratikno.

“Beliau meninggal dunia setelah dirawat sekitar dua bulan di RS Medistra,” kata Hendrawan.

Hendrawan menjelaskan tempat persemayaman jenazah Kwik Kian Gie masih menunggu keputusan keluarga.

"Putri yang kedua masih dalam perjalanan dari London ke Jakarta," kata Hendrawan.

“RIP (rest in peace) Kwik Kian Gie. Selamat jalan menuju keabadian, ekonom andal berintegritas. You’ll be missed,” pungkasnya.

Profil Kwik Kian Gie

Dilansir laman Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri RI, Kwik Kian Gie dikenal sebagai seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. 

Kwik Kian Gie (Hanzi: 郭建義, pinyin: Guo Jianyi) lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada tanggal 11 Januari 1935.

Sejak muda, ia telah menunjukkan kepedulian di dunia pendidikan.

Pada tahun 1954, saat usianya belum genap 20 tahun, Kwik mendirikan SMA Erlangga di Surabaya.

Ia bahkan pindah ke sekolah tersebut saat duduk di kelas tiga SMA dan lulus pada tahun 1955.

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa terus dilanjutkan Kwik melalui pendirian Institut Manajemen Prasetiya Mulya pada tahun 1982.

Bersama dengan ekonom senior lainnya, Prof. Panglaykim, Kwik memperkenalkan pendidikan MBA (Master of Business Administration) pertama di Indonesia.

Tak berhenti di situ, pada 1987, bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko, ia turut mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) yang kemudian berganti nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business), sebagai bentuk pengabdian terhadap pendidikan ekonomi dan bisnis.

Di samping itu, sejak 1968, Kwik tercatat menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti, sebuah yayasan yang menaungi salah satu universitas swasta ternama di Indonesia.

Latar Belakang Akademik yang Kuat

Konsistensinya dalam dunia pendidikan juga tercermin dari latar belakang akademiknya.

Setelah lulus SMA, Kwik sempat menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama satu tahun, sebagai bagian dari program persiapan.

Kemudian pada 1956, ia melanjutkan studi di Nederlandsche Economische Hogeschool, Rotterdam, Belanda (sekarang dikenal sebagai Erasmus Universiteit Rotterdam) dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1963. 

Kiprah di Dunia Politik

Pada 1987 Kwik Kian Gie bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia.

Dalam tahun yang sama dia mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). 

Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie menduduki jabatan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.

Dalam kiprah poilitiknya, Kwik Kian Gie pun pernah menjadi anggota Komisi IX DPR RI dan Wakil Ketua MPR RI.

Ia lantas menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (1999-2000) di era kepemimpinan Gus Dur.

Kemudian, di era Presiden Megawati Soekarnoputri, Kwik Kian Gie dipercaya menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas (2001-2004).

Hingga kini, Kwik Kian Gie merupakan fungsionaris PDI-Perjuangan.

Namun, Kwik Kian Gie juga sempat menjadi penasihat bidang ekonomi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menjelang Pemilu 2019.

Nama Kwik Kian Gie mungkin kerap diasosiasikan dengan kritik tajam terhadap kebijakan ekonomi yang dinilai tak berpihak pada rakyat.

Namun, warisannya jauh lebih luas.Ia meninggalkan institusi pendidikan, gagasan ekonomi, dan keteladanan moral yang menjadi pegangan banyak generasi.

Di tengah kondisi ekonomi-politik yang terus berubah, sosok Kwik dikenang sebagai nasionalis sejati yang tetap berdiri tegak memperjuangkan integritas, keadilan sosial, dan kebenaran, baik di ruang rapat kabinet maupun ruang kelas.

Kini, ia telah pergi, namun nama dan perjuangannya akan terus hidup dalam benak bangsa yang ia cintai. 

(TribunPadang.com) (Kompas.com) (KompasTV)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved