Japan Open 2025

Pebulu Tangkis Unggulan Langsung Gugur: Jonatan Christie, Li Yi Jing/Luo Xu Min dan Gregoria Mariska

HASIL Pahit sudah harus dialami sejumlah kontestan unggulan yang tersingkir pada babak pertama Japan Open 2025.

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
BADMINTON INDONESIA
PEBULU TANGKIS UNGGULAN BERGUGURAN - Hasil pahit sudah harus dialami sejumlah kontestan unggulan yang tersingkir pada babak pertama Japan Open 2025. Dalam persaingan ajang bertaraf Super 750 itu, yang turut gugur di fase awal adalah Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. 

HASIL Pahit sudah harus dialami sejumlah kontestan unggulan yang tersingkir pada babak pertama Japan Open 2025.

Japan Open 2025 nyatanya tidak menawarkan kemewahaan dalam persaingan ajang bertaraf turnamen Super 750 itu bagi beberapa jagoan.

Aksi mereka mentas di panggung eltie BWF World Tour malah harus tamat lebih cepat.

Datang sebagai unggulan yang dijagokan melaju jauh atau bahkan juara, justru tampak jadi sebuah beban tersendiri.

Hasil-hasil kekalahan tak terduga ditelan unggulan di hari pertama babak 32 besar Japan Open 2025, Selasa (15/7/2025).

Wakil unggulan paling pertama yang harus rela tercoreng adalah dari Indonesia, Jonatan Christie

Tunggal putra unggulan empat itu tak disangka langsung keok ketika menghadapi wakil tuan rumah, Kenta Nishimoto. 

Bekal rekor pertemuan pemain besutan PB Tangkas yang unggul 10-8, seakan hanya jadi catatan di atas kertas.

Kekalahan tersebut semakin mempersulit posisi juara All England 2024 semenjak memilih karier independen.

Sejak mundur dari pelatnas PBSI, Jonatan belum juga terlihat mencapai babak yang progresif dalam sejumlah turnamen yang diikuti.

Masih dari tunggam putra, kekalahan tak kalah mengejutkan adalah tumbangnya sang unggulan teratas, Kunlavut Vitidsarn. 

Semenjak menjadi Juara Asia 2025, Vitidsarn justru mengalami pasang surut prestasi.

Hasil laga kemarin dia gagal melaju ke babak kedua, setelah kalah saat menghadapi pemain kidal asal China, Weng Hong Yang.

Bahkan Juara Dunia 2023 itu kalah dengan cukup mudah, 13-21, 19-21.

Baca juga: Anthony Sinisuka Ginting Disingkirkan Kodai Naraoka, Petualangan di Jepang Terbuka Lalu Berakhir

Selain dari kalangan unggulan teratas, dua unggulan terbawah di nomor ganda putra juga sudah merana.

Adalah Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani yang berstatus unggulan tujuh, harus rela tersingkir cepat. Mereka disingkirkan kompatriot sesama negaranya, Sabar/Reza.

Meski sudah memimpin sepanjang gim pertama, finalis Indonesia Open 2025 itu justru hilang fokus di poin krusial.

Anak didik Hendra Setiawan gagal mempertahankan martabat sebagai unggulan dan kalah dengan skor 22-24, 12-21.

Kemudian unggulan delapan yang juga darj Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, juga keok.

Leo/Bagas masih terjebak dalam derita early exit setelah kalah dari underdog Taiwan, Liu Kuang Heng/Yang Po Han

Unggulan yang Kalah Babak Pertama Japan Open 2025, per Selasa (17/7/2025)

Kunlavut Vitidsarn (Thailand/1) vs Weng Hong Yang (China): 13-21, 19-21

Jonatan Christie (4) vs Kenta Nishimoto (Jepang): 12-21, 13-21

Gregoria Mariska Tunjung (8) vs Riko Gunji (Jepang): 10-21, 12-21

Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (8) vs Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri: 22-24, 12-21

Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (Indonesia/8) vs Liu Kuang Heng/Yang Po Han (Taiwan): 15-21, 19-21

Li Yi Jing/Luo Xu Min (China/5) vs Mizuki Otake/Miyu Takahashi (Jepang): 21-15, 17-21, 12-21.

Baca juga: Hanya Putri KW, Tunggal Putri Indonesia yang Tersisa pada Turnamen Super 750, Gregoria Mariska Gugur

Petualangan Anthony Langsung Berakhir

Tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengambil hikmah besar setelah untuk pertama kalinya menelan kekalahan dari Kodai Naraoka pada Japan Open 2025.

Petualangan Anthony Ginting lebih cepat berakhir setelah pebulu tangkis tuan rumah Kodai Naraoka menyingkirkannya di Japan Open 2025 pada babak pertama atau 32 besar.

Tunggal putra Indonesia yang juga mantan Juara Asia itu kalah pada pertandingan pembuka, yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang, Rabu (16/7/2025).

Ginting tumbang dalam laga melawan Naraoka yang terjadi dalam durasi 52 menit untuk dua gim, dengan skor 13-21, 19-21.

Kembalinya pemain besutan SGS PLN Bandung itu memang masih belum optimal.

Namun sinyal positifnya adalah Ginting tidak kehilangan sentuhan dia.

Baca juga: Hanya Putri KW, Tunggal Putri Indonesia yang Tersisa pada Turnamen Super 750, Gregoria Mariska Gugur

Pebulu tangkis Tunggal Putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting usai melawan pebulu tangkis Malaysia Lee Zii Zia pada babak 8 besar Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Pada pertandingan tersebut Anthony Ginting menang dengan skor 18-21, 21-16 dan 21-15.
Pebulu tangkis Tunggal Putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting usai melawan pebulu tangkis Malaysia Lee Zii Zia pada babak 8 besar Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2022). Pada pertandingan tersebut Anthony Ginting menang dengan skor 18-21, 21-16 dan 21-15. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN))

Baca juga: Alwi Farhan Tantang Pemain Top dan Anthony Ginting Comeback : Cek Jadwal Lengkap Siaran Langsung

Anthony Ginting hanya perlu mencari hawa pertandingan lagi setelah enam bulan absen berkompetisi akibat dibekap cedera.

Soal hasil kalah, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu tidak terlalu menyesal karena ini memang baru laga comeback dia.

Apalagi setelah masa-masa tidak mudah karena cedera yang kabarnya sempat sulit penanganannya.

Pertama mengucap syukur bisa kembali ke pertandingan dengan baik dan tanpa cedera," kata Ginting dalam rilis pers PBSI yang diterima BolaSport.com.

"Memang cukup berbeda suasana dan feel di pertandingan atau latihan."

"Jujur enam bulan rehat dari turnamen bukan waktu yang sebentar tapi tadi mencoba semaksimal mungkin dari pikirannya, fokusnya," jelas suami dari mantan sesama atlet bulu tangkis, Mitzi Abigail itu.

Ginting tak memungkiri bahwa tujuan dia kembali di Japan Open 2025 adalah untuk segera menemukan hawa pertandingan lagi.

Namun dia menegaskan, comeback dia juga bukan hanya sekadar meramaikan drawing.

"Tujuan awal memang untuk mengembalikan feeling tapi bukan berarti main asal-asalan," tegasnya.

"Jadi tetap mencoba menerapkan strategi yang sudah didiskusikan dengan pelatih. Sebisa mungkin mengatasi apa kendala yang terjadi di lapangan," kata Ginting.

Peluang sebetulnya sempat ada bahkan sejak gim pertama dimulai ketika Ginting sukses mengecoh Naraoka beberapa kali.

Hanya saja, di pertengahan laga, pemain asal Cimahi, Jawa Barat itu belum bisa kembali konsisten menjaga fokus.

Di gim kedua, dia berhasil menikung dan membalikkan keadaan. Hanya saja eksekusinya masih belum matang.

"Ini masih belum yang saya harapkan terutama di gim pertama, kurang bisa menemukan ritme dan pola permainan," ulas Ginting.

"Di gim kedua sebelum interval masih belum dapat. Setelah interval terus mencoba cari, pelan-pelan dan sedikit lagi bisa sebenarnya."

"Apalagi sudah sempat unggul hanya di poin-poin krusial lepas lagi. Itu yang menjadi PR untuk turnamen berikutnya," kata Ginting memungkasi.

Dengan kalahnya Ginting, otomatis tunggal putra Indonesia tinggal bersandar di pundak Alwi Farhan.

Pasalnya, satu amunisi lainnya yaitu Jonatan Christie kemarin sudah gugur setelah kalah dari wakil tuan rumah Kenta Nishimoto.

Tantangan berat diampu Alwi pada babak 16 besar nanti karena dia ditunggu musuh bebuyutan sejak junior sekaligus juara bertahan, Alex Lanier asal Prancis. (*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved