Universitas Negeri Padang
Dukung Migrasi Aman, KP2MI, dan UNP Resmikan Migrant Center dan Gelar Orasi Ilmiah
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Negeri Padang (UNP) dalam rangka menyiapkan
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menjalin kemitraan strategis dengan Universitas Negeri Padang (UNP) dalam rangka menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di pasar kerja internasional.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Auditorium Universitas Negeri Padang, Sabtu (28/6/2025).
Dwi Setiawan Susanto selaku Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, mewakili KP2MI dalam sambutannya menekankan bahwa kerja sama ini merupakan langkah konkret.
Utamanya, dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia, khususnya lulusan perguruan tinggi, agar dapat bersaing secara aman dan legal di pasar kerja luar negeri.
Baca juga: Profil Krismadinata, Rektor Universitas Negeri Padang Periode 2024-2029 yang Baru Dialntik

Baca juga: Profil Prof Ganefri, Rektor Universitas Negeri Padang Diusung Golkar jadi Calon Gubernur Sumbar 2024
“Kerja sama ini bertujuan untuk membekali lulusan UNP dengan keterampilan, pengetahuan, dan akses informasi yang relevan agar mereka bisa mengakses peluang kerja global dengan kesiapan penuh dan perlindungan hukum yang memadai,” ujarnya.
Sebagai bentuk implementasi awal dari kerja sama ini, KP2MI meresmikan Migrant Center yang dibuat oleh Universitas Negeri Padang serta Orasi Ilmiah saat momen wisuda ke-139.
Menurut Dwi, Migrant Center UNP akan menjadi pusat layanan informasi dan pendampingan bagi mahasiswa dan masyarakat Sumatera Barat yang ingin bekerja di luar negeri.
"Fasilitas ini dirancang untuk memberikan edukasi yang menyeluruh terkait prosedur migrasi kerja yang aman, legal, dan sesuai dengan regulasi pemerintah," katanya.
"Pusat ini akan menjadi garda terdepan bagi calon pekerja migran dari kalangan lulusan UNP dan masyarakat Sumatera Barat pada umumnya untuk mendapatkan informasi yang aman, legal, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku, sehingga terhindar dari praktik penipuan atau perdagangan orang," sambungnya.
Migrant Center ini diharapkan dapat menjadi rujukan utama bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri dengan aman dan profesional.
Selain itu, Dwi juga melakukan penyampaian orasi ilmiah bertajuk “Strategi Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri untuk Pekerja Migran Indonesia".
Dalam paparannya, Dwi mengungkapkan bahwa data terbaru beberapa negara memiliki potensi besar pasar kerja global yang membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia, terutama yang memiliki kualifikasi menengah hingga tinggi.
"Saat ini terdapat lebih dari satu juta lowongan kerja di luar negeri dengan permintaan yang tinggi terhadap tenaga profesional dari berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, teknik, dan perhotelan," ujarnya.
"Hal ini sejalan dengan profil pekerja migran dari Sumatera Barat, di mana hampir 90 persen dari mereka bekerja di sektor formal berbadan hukum dan memiliki kompetensi yang diakui," sambungnya.
Negara tujuan utama pekerja migran asal Sumatera Barat adalah Malaysia dan Jepang, yang dikenal memiliki standar ketenagakerjaan yang baik dan menawarkan peluang untuk pengembangan karier.
Kerja sama antara KP2MI dan UNP ini merupakan langkah progresif dalam mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing global, sekaligus memastikan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia agar dapat meraih kesejahteraan yang lebih baik.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.