Penemuan Mayat di Batang Anai

Warga Tolak Keluarga Koyek Tinggal di Kampung Usai Kasus Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman

Warga Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, menolak untuk tinggal bersama keluarga Satria Juhanda alias wanda,

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto
PEMBUNUHAN BERANTAI - Rumah keluarga tersangka Satria Juanda (25) alias Wanda, pada Senin (23/6/2025). Warga Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluah, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, menolak untuk tinggal bersama keluarga Satria Juhanda alias wanda, pelaku pembunuhan berantai. 

“Kalau aspirasi masyarakat sudah jelas, tapi tentu perlu dikaji dengan duduk bersama,” terangnya.

Baca juga: Sering Kebakaran Lahan, Damkar Sijunjung Bagikan Tips Jitu Cegah Karhutla

Kisah Koyek dan Luka Psikologis Masyarakat

Sebuah kabar mengejutkan mengguncang ketenangan nagari Batang Anai Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Penangkapan Satria Juhanda alias Wanda, yang akrab disapa Koyek, pada Rabu (25/6/2025), bukan sekadar penangkapan seorang terduga pembunuh.

Lebih dari itu, ia telah menebar benih kecemasan dalam sanubari masyarakat.

Koyek, seorang pemuda yang selama ini dikenal ramah dan santun, kini tercoreng dengan label pembunuh berantai.

Sebuah paradoks yang sulit dicerna akal, bahkan oleh mereka yang mengenalnya dekat.

Bagaimana mungkin seorang yang tak pernah menunjukkan gelagat mencurigakan, mampu menghabisi nyawa kekasih dan dua sahabat kekasihnya.

Ketiganya dihabisi dengan cara yang begitu dingin dan keji mengubur di sumur tua hingga memutilasi.

Baca juga: Bursa Transfer : Soal Theo Hernandez dengan AC Milan, Sepakat Hijrah ke Klub Arab Saudi

Ketua Pemuda setempat, Febrianto, tak dapat menyembunyikan keterkejutannya.

Selama satu setengah tahun, Koyek hidup berdampingan dengan rahasia kelam yang terkubur di bawah rumahnya sendiri.

Jasad calon tunangannya dan seorang sahabat, tersembunyi rapi di dalam sumur tua, tak sedikit pun tercium oleh tetangga.

"Kalau tetangga memang tidak ada sama sekali mencium bau mayat selama 1,5 tahun tersebut," ujar Febrianto, menyoroti betapa piawainya Koyek menyembunyikan jejak.

Penangkapan Koyek, bak tamparan keras bagi masyarakat. M

ereka hidup dalam kebersamaan dengan seorang pembunuh, tanpa secuil pun rasa curiga.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved