Berita Viral

Klarifikasi Dedi Mulyadi Minta ASN Patungan Rp 1 M untuk Bonus Persib: Kalau Tidak Mampu, Jangan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan instruksi agar ASN Jabar patungan Rp 1 miliar untuk bonus Persib Bandung bersifat sukarela.

Editor: Primaresti
KOMPAS.com/ADIL NURSALAM
PATUNGAN BONUS PERSIB - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut pawai Persib sebagai perayaan setelah klub sepak bola asal Jawa Barat tersebut menjadi juara Liga 1 2024/2025, pada Minggu (25/5/2025) dari Balai Kota ke Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Dedi Mulyadi memberi klarifikasi soal instruksi ASN Jabar patungan Rp 1 miliar untuk bonus Persib, Selasa (27/5/2025). 

“Uangnya jelas saya ambil tabungan Rp 800 juta, kemudian saya lagi jual-jual sapi, hari ini lagi laku Rp 50 juta kali empat, jadinya Rp 200 juta. Halal,” ucapnya.

Baca juga: 6 Kebijakan Kontroversial Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, dari Vasektomi hingga Larangan Wisuda

Sementara itu, sisa dana Rp 1 miliar diharapkan berasal dari patungan para pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Namun, Dedi menegaskan bahwa partisipasi tersebut bersifat sukarela dan tidak diperbolehkan menggunakan dana pemerintah.

"Saya wanti-wanti ke Sekda tidak boleh melanggar. Kalau melanggar, lebih baik tidak usah,” ujar mantan Bupati Purwakarta itu. 
 
"Nyumbang uang pribadi ya enggak apa-apa. Itu sukarela saja, yang suka sama Persib nyumbang, tetapi uangnya harus pribadi. Misal dapat tunjangan karena cinta Persib, tunjangannya disumbangkan, tetapi sukarela," tambah Dedi.

Sekretaris Daerah Pemprov Jabar, Herman Suryatman, menyampaikan bahwa hingga Senin (27/5/2025), dana patungan yang berhasil terkumpul baru mencapai Rp 50 juta.

Dana tersebut disimpan dalam rekening khusus agar tidak tercampur dengan anggaran pemerintah.

Herman menjelaskan bahwa batas akhir pengumpulan dana adalah awal Juni 2025.

Para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dipersilakan untuk menyumbang, dengan prinsip sukarela dan sesuai kemampuan masing-masing.

“Tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jadi, tidak diwajibkan dan tidak dipatok. Setiap ASN dan Kepala OPD yang memberikan support itu menandatangani fakta integritas untuk memastikan uang yang disumbangkan bukan APBD dan tidak ada hubungannya dengan kedinasan," jelas Herman.

Baca juga: Profil Maula Akbar, Anak Dedi Mulyadi Lamar Putri Kapolda Metro Jaya, Profesi dan Kekayaan Disorot

Sejalan dengan arahan Gubernur, Herman juga menegaskan pentingnya menjaga agar penggalangan dana ini tidak keluar dari koridor hukum.

Pihaknya telah berkonsultasi dengan Biro Hukum Sekretariat Daerah Jabar untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan.

"Jangan sampai namanya ada hal yang keluar dari koridor karena itu kami tekankan ke teman-teman, ini sebagai bentuk solidaritas, rasa syukur kita," pungkas Herman.

(Kompas.com/ Faqih Rohman Syafei, Eris Eka Jaya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal ASN Patungan Rp 1 M Bonus Persib, Dedi Mulyadi: Untuk yang Mampu dan Ikhlas", dan "Pakai Tabungan dan Jual Sapi demi Bonus Persib, Dedi Mulyadi: Rp 800 Juta dan 200 Juta, Halal"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved