Piala Turki

VIRAL Mourinho 'Cubit' Hidung Pelatih Galatasaray, Teringat Ulah Serupa terhadap Tito Vilanova

Viral Jose Mourinho membikin ulah setelah diduga mencubit hidung Pelatih Galatasaray Okan Buruk hingga terjatuh kesakitan. Insiden

Editor: Emil Mahmud
INSTAGRAM/@josemourinho
MOURINHO JADI VIRAL - Jose Mourinho membikin ulah, hingga jadi pemberitaan viral diduga mencubit hidung Pelatih Galatasaray Okan Buruk hingga terjatuh kesakitan. Insiden menghebohkan itu, mendadak pecah setelah peluit akhir di Stadion Sukru Saracoglu, Kamis (3/4/2025) dini hari WIB. 

VIRAL Jose Mourinho membikin ulah setelah diduga, mencubit hidung Pelatih Galatasaray Okan Buruk hingga terjatuh kesakitan.

Insiden menghebohkan itu, mendadak pecah setelah peluit akhir di Stadion Sukru Saracoglu, Kamis (3/4/2025) dini hari WIB.

Adapun ulah Mourinho serupa ini, ternyata tak sekali ini saja dilancarkan menyusul pernah menciderai manajer Barcelona, Tito Vilanova yang heboh kala itu laga el clasico, Real Madrid vs Barcelona.

Jose Mourinho kala itu melatih Real Madrid melawan Barcelona, yang ditukangi oleh Tito Vilanova pada beberapa musim La Liga lalu.

Sementara insiden kali ini, terjadi saat bersamaan masing-masing pelatih Feberbahce, Jose Mourinho dan Pelatih Galatasaray Okan Buruk berinteraksi dengan ofisial pertandingan di lingkaran tengah lapangan.

Pihak Galatasaray sampai terheran-heran dan bertanya-tanya, di mana di dunia ini seorang pelatih bisa meremas hidung rivalnya?

Galatasaray menuduh pelatih Fenerbahce itu menyerang buruk secara fisik setelah derbi Istanbul yang sangat panas di perempat final Piala Turki 2024-2025.

Jose Mourinho mendekati Buruk dari belakang dan terlihat meremas hidung lawannya tersebut.

Akibat tindakan dari mantan pelatih Real Madrid, sehingga menyebabkan Okan Buruk jatuh ke lantai dengan tangan menutupi wajahnya.

"Pelatih kami, Okan, dan Mourinho memberi selamat kepada wasit. Setelah itu, ketika Okan melanjutkan langkahnya, Mourinho pertama-tama menyerangnya secara verbal, kemudian secara fisik," kata Wakil Presiden Galatasaray Metin Ozturk.

"Di mana lagi di dunia ini dia bisa melakukan itu? Apa pendapatnya tentang Turki?" imbuh Ozturk menyoal perilaku Mourinho.

Galatasaray mendesak pengelola Fenerbahce untuk segera menghukum pelatih berusia 62 tahun itu.

"Saya yakin manajemen Fenerbahce akan memberikan sanksi yang diperlukan sebelum federasi melakukannya," tegas Ozturk.

Galatasaray memenangi pertandingan perempat final Piala Turki itu dengan skor 2-1.

Striker Victor Osimhen memborong kedua gol tersebut, yang pertama via asis Baris Yilmaz, sedangkan yang kedua melalui titik putih penalti.

Okan Buruk, yang pernah bermain di Galatasaray selama dua periode sebagai pemain sebelum kembali sebagai pelatih pada Tahun 2022, mengecilkan insiden tersebut pada konferensi pers pascapertandingan.

Dia justru tampak malu dan tak mau membesar-besarkan kejadian itu.

"Tidak ada apa-apa antara saya dan Mourinho. Dia mencubit hidung saya dari belakang. Ada sedikit goresan. Tentu saja, itu bukan hal yang baik atau elegan untuk dilakukan."

"Kami berharap pelatih berperilaku lebih tepat dalam situasi seperti itu. Saya tidak akan membesar-besarkan masalah ini, tetapi itu bukan tindakan yang berkelas," ujar Okan Buruk.

Dinodai Perkelahian

Duel Fenerbahce versus Galatasaray itu juga dinodai oleh perkelahian para pemain kedua tim.

Dua pemain cadangan tak bermain, Mert Yandas dari Fenerbahce dan Kerem Demirbay dari Galatasaray, menerima kartu merah, begitu pula Baris Yilmaz.

Mereka terlibat dalam perkelahian antara kedua bangku cadangan pada waktu tambahan.

Pada bulan Februari lalu, Jose Mourinho juga berkonflik dengan Galatasaray.

Ketika itu, setelah hasil imbang tanpa gol antara kedua tim di Liga Super Turki, Galatasaray mengatakan akan "memulai proses pidana" terhadap Mourinho setelah mengklaim bahwa dia membuat "pernyataan rasis".

Federasi Sepak Bola Turki juga menjatuhkan hukuman larangan bermain selama empat pertandingan dan denda sebesar 35,194 poundsterling kepada Mourinho untuk dua masalah disiplin yang terpisah.

Mourinho malah menanggapinya dengan mengajukan gugatan terhadap Galatasaray.

"Saya mengguggat karena ini serangan terhadap hak-hak pribadi," ucap pelatih asal Portugal tersebut.

Kegagalan Fenerbahce ke semifinal Piala Turki ini merupakan yang kedua kalinya setelah musim lalu.

Pada musim lalu, ketika masih dilatih Ismail Kartal, Fenerbahce juga terhenti di perempat final.

Jose Mourinho ditunjuk sebagai pelatih Fenerbahce sejak 1 Juni 2024 dan langsung membuat gebrakan yang merugikan dirinya sendiri.

Menyusul hasil 1-1 dengan Manchester United di Liga Europa, dan fakta bahwa timnya tak dihadiahi penalti di babak kedua, dia memprotes keras keputusan wasit, yang berbuah kartu merah.

Setelah tersingkir dari Piala Turki, Mourinho kini harus berjuang di Liga Super Turki demi kehormatan Fenerbahce dan nama kerennya.

Klasemen sementara, Fenerbahce masih berada di posisi kedua dengan 65 poin, tertinggal 6 poin dari Galatasaray.

Masih ada sembilan pertandingan lagi untuk mengejar Galatasaray.

Pada musim lalu, Fenerbahce finis sebagai runner-up dengan 99 poin, hanya terpaut 3 poin dari Galatasaray.

Begitu pula pada musim sebelumnya, Fenerbahce berada di bawah musuh bebuyutannya itu.(BolaSport.com)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved