PT Semen Padang
Transformasi Sampah Menjadi Energi, PT Semen Padang-Pemerintah Daerah Gelar Rakor Pengelolaan Sampah
PT Semen Padang bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) dan Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar Rakor
Penulis: rilis biz | Editor: Emil Mahmud
PT Semen Padang, lanjutnya, terus berusaha untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, salah satunya melalui penggunaan kaliandra yang didukung oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar.
Bahkan, PT Semen Padang sudah menanam kaliandra yang merupakan sumber energi baru terbarukan (EBT) di kawasan perhutanan sosial.
"Penanaman kaliandra ini dilakukan dengan memberdayakan masyarakat sekitar perhutanan sosial," tuturnya.
Indrieffouny juga menyampaikan bahwa PT Semen Padang juga bekerjasama dengan Pemko Padang terkait penggunaan Refuse Derived Fuel (RDF) yang akan dibangun Pemko Padang.
"Menurut kami, jika pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF itu selesai, maka target PT Semen Padang di tahun 2029 itu bisa terwujud, disamping memanfaatkan bahan bakar alternatif lainnya seperti sampah, fiber safit, sekam padi, kaliandra dan lain sebagainya," kata Indrieffouny.
Pj Sekda Provinsi Sumbar, Yozarwardi Usama Putra, mengapresiasi PT Semen Padang dan menyambut baik pihak yang terlibat dalam Rakor ini yang tentunya memiliki komitmen kuat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah bahwa pemerintah dan pemerintah daerah ditugaskan untuk melakukan koordinasi antar Lembaga pemerintah, masyarakat dan dunia usaha agar dapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.
Dia mengatakan, pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan menjadi tantangan yang besar, namun pihaknya percaya bahwa melalui kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, masyarakat, universitas dan sektor swasta.
"Maka dari itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan sampah dari sumbernya. Karena, tingginya timbunan sampah di Kota Padang dibandingkan kota dan kabupaten lainnya di Sumbar, cenderung terus meningkat setiap harinya.
Berdasarkan data, timbunan sampah di Kota Padang didominasi dari rumah tangga sekitar 462 ton/hari, pasar 88-100 ton/hari, dan pusat perniagaan dan perkatontoran masing-masing 20 ton/hari," katanya.
Mengingat upaya pengelolaan sampah di TPA Air Dingin belum optimal, kata dia, maka diperlukan upaya bersama dalam mencari penyelesaiannya.
Dan, Pemprov Sumbar berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif-inisiatif pengelolaan sampah berbasis pada prinsip ekonomi sirkular dan ramah lingkungan dengan memperkuat regulasi, menyediakan fasilitas pendukung, dan menggalakan edukasi kepada masyarakat untuk sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan letari.
Dia berharap melalui Rakor ini, ke depannya dapat menargetkan peningkatan capaian pengelolaan sampah di Kota Padang yang diikuti dengan peningkatan sirkuler eknomi pengelolaan sampah yang ditandai dengan lima hal.
Pertama, pengurangan sampah yang masuk ke TPA dengan cara daur ulang melalui budidaya magot dan bank sampah. Kedua, pengurangan sampah yang masuk ke TPA melalui pengelolaan sampah di PT Semen Padang.
Ketiga, peningkatan pendapatan kelompok masyarakat melalui sirkular ekonomi melalui budidaya magot dan bank sampah.
Keempat, peningkatan ketersediaan pakan ternak dan pupuk organik dari produksi budidaya magot, dan kelima, terbukanya peluang usaha dari budidaya magot.
Ilham Akbar di RRI Padang: Maggot, Solusi Cerdas Kurangi Sampah dan Tingkatkan Ekonomi Warga |
![]() |
---|
PT Semen Padang Meriahkan Pawai Telong-Telong HJK Ke-356 Padang |
![]() |
---|
Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Ilham Akbar Terima Pin Emas Pemko Padang |
![]() |
---|
Aktif dalam Program GENTING, PT Semen Padang Raih Penghargaan dari Pemkab Solok |
![]() |
---|
Direksi PT Semen Padang: Pri Gustari Akbar Jadi Dirut, Iskandar Z Lubis Dirkeu, Andria Delfa Dirops |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.