Polisi Tembak Polisi

Ibu Ryanto Ulil-Kuasa Hukum Pertanyakan Rekonstruksi Kemarin Tak Boleh Didokumentasikan

Deni Adi Pratama, Kuasa Hukum Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar, merasa ada kejanggalan saat rekonstruksi yang dilaksanakan Bareskrim Polri di ...

Penulis: Wahyu Bahar | Editor: Fuadi Zikri
Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com
Christina Yun Abu Bakar (ibu Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar) bersama Deni Adi Pratama (kuasa hukum) saat diwawancarai di Mapolres Solok Selatan, Kamis (23/1/2025) malam. 

Sebelumnya, Kapolres Solok Selatan AKBP M Faisal Perdana mengatakan, dalam rekonstruksi ini pihaknya hanya sebatas proses pengamanan dan rekonstruksi sepenuhnya menjadi kewenangan Bareskrim. 

"Kami sebagai tim pengamanan. Yang melakukan rekonstruksi adalah tim (dari Bareskrim). Ini kan (rekonstruksi) tujuannya untuk mencari sistematis ataupun urutan urutannya," kata Faisal. 

Tak hanya itu, kata Faisal, rekonstruksi juga untuk mengecek kembali kesesuaian keterangan saksi-saksi dalam kasus ini. 

"Ini (rekonstruksi) tidak tertutup, cuman beberapa (adegan) kita sesuaikan, koordinasikan dengan tim Mabes, seperti itu," jelasnya menjawab pertanyaan wartawan soal pembatasan peliputan adegan rekonstruksi.

Isak Tangis Ibu dan Kakak Ryanto Ulil 

Mabes Polri menggelar rekonstruksi kasus polisi tembak polisi di Mapolres Solok Selatan pada Kamis (23/1/2025) siang.

Ibu dan kakak Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar saat melakukan tabur bunga di Mapolres Solok Selatan, Kamis (23/1/2025) petang.
Ibu dan kakak Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar saat melakukan tabur bunga di Mapolres Solok Selatan, Kamis (23/1/2025) petang. (Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com)

Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan: Pemicu Emosi Dadang Terungkap, Ulil Tak Mau Diajak Salaman

Rekonstruksi tampak dihadiri keluarga korban (Kompol Anumerta Ryanto Ulil Anshar), diantaranya sang ibu dan kakak perempuannya.

Selain keluarga Ulil, juga datang ke lokasi  rekonstruksi pendeta gereja di Solok Selatan dan beberapa orang jemaat.

Rekonstruksi dengan 60-an adegan itu berakhir sekitar pukul 18.00 WIB.

Ibu dan kakak Ulil tetap bertahan di lokasi. Mereka kemudian melakukan tabur hunga di lokasi kematian Ryan, panggilan Ulil di rumahnya.

Isak tangis keduanya pecah saat menabur bunga. Keduanya masih terpukul Ulil sudah tiada.

"Kini kamu hanya tinggal nama," kata Christina Yun Abu Bakar (ibu Ulil) terisak-isak.

"Saya mengenang anak saya yang menghembuskan nafas di kampung orang dengan cara luar biasa keji, sadis, keji," kata Christina saat diwawancarai.

Ia menggambarkan sosok Ulil semasa hidup ialah seorang yang sangat menyayangi keluarga.

"Orang yang solid, bekerja sepenuh hati, dan bekerja  dari hati nurani dan rasa tanggung jawab," imbuhnya.

Ulil, baginya ialah orang yang selalu bertanggung jawab terhadap apa yang ditugaskan, walaupun nyawanya dikorbankan.

Di samping itu, Christina berharap tersangka pembunuh anaknya yakni Dadang Iskandar mendapat hukuman yang setimpal.

"Bukan berarti kita tidak mengampuni, tapi ada hukum di Indonesia," katanya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved