Kunci Jawaban
Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 135 Kurikulum Merdeka, Faktor yang Mendukung Keemasan Abbasiyah
Kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 135 Kurikulum Merdeka menjawab pertanyaan tentang Daulah Abbasiyah.
TRIBUNPADANG. COM - Berikut kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 135 Kurikulum Merdeka.
Kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 135 Kurikulum Merdeka menjawab pertanyaan tentang Daulah Abbasiyah.
Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 135
1. Bani Abbas berhasil mengembangkan Daulah Abbasiyah setelah berhasil merebut kekuasaan dari Daulah Umayah. Mengapa mereka melakukan hal itu?
Jawaban:
Keberhasilan Bani Abbas dalam merebut kekuasaan dari Daulah Umayyah dan mengembangkan Daulah Abbasiyah merupakan hasil dari berbagai faktor kompleks, baik internal maupun eksternal.
Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Umayyah, dukungan luas dari berbagai kelompok, strategi politik yang cerdas, serta kelemahan internal Umayyah merupakan beberapa faktor utama yang mendorong terjadinya perubahan kekuasaan ini.
Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 132 133 134 134: Dakwah, Khutbah dan Tablig
2. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dunia. Bagaimana cara mereka melakukannya?
Jawaban:
a. Pendirian Baghdad sebagai Ibukota yang Strategis
Pada tahun 762 M, Khalifah al-Mansur dari Dinasti Abbasiyah memutuskan untuk mendirikan kota Baghdad di tepi Sungai Tigris, yang terletak di pusat dunia Islam pada waktu itu.
Pemilihan lokasi ini sangat strategis karena letaknya yang berada di antara Persia dan wilayah Arab, serta dekat dengan jalur perdagangan utama yang menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika.
Hal ini memudahkan Baghdad untuk menjadi pusat perdagangan dan pertukaran budaya.
Baghdad dirancang sebagai kota berbentuk lingkaran dengan Al-Qubbat al-Khadrā (Kubus Hijau), yang merupakan istana khalifah, sebagai pusatnya.
Struktur kota yang terencana ini membantu memfasilitasi pengelolaan kota yang efisien dan juga memberikan citra megah sebagai pusat kekuasaan.
b. Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi
Abbasiyah mengembangkan infrastruktur kota secara besar-besaran, termasuk jalan raya, kanal-kanal irigasi, dan pasar-pasar.
Baghdad menjadi pusat perdagangan yang sangat sibuk, dengan barang-barang dari Asia, Eropa, dan Afrika datang ke kota ini, memperkaya perekonomian.
Baca juga: Tinggi Net Putra dalam Bola Voli adalah, Kunci Jawaban PJOK Kelas 4 Kurikulum Merdeka
Sistem perpajakan yang efisien dan pengelolaan ekonomi yang baik menjadikan Baghdad sebagai pusat produksi dan distribusi barang.
c. Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Di bawah pemerintahan Abbasiyah, Baghdad menjadi pusat utama studi dan pertukaran intelektual.
Salah satu pencapaian terbesar mereka adalah pendirian Bayt al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) pada masa khalifah al-Ma'mun (811–833 M), yang menjadi pusat penelitian dan penerjemahan karya-karya ilmiah dari berbagai budaya.
Di sini, para ilmuwan, filsuf, dan matematikawan dari berbagai latar belakang etnis dan agama bekerja sama untuk menerjemahkan dan mengembangkan pengetahuan Yunani, Persia, India, dan budaya lainnya ke dalam bahasa Arab.
d. Kemajuan di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Selama pemerintahan Abbasiyah, Baghdad menjadi tempat berkembangnya banyak penemuan dan inovasi ilmiah.
Misalnya, para ilmuwan Muslim seperti al-Khwarizmi yang mengembangkan aljabar, atau al-Razi yang melakukan penemuan dalam bidang kedokteran.
Di bidang astronomi, ilmuwan seperti al-Battani dan al-Farghani membuat kemajuan besar dalam pemahaman gerakan planet dan sistem surya.
e. Toleransi dan Pembukaan untuk Berbagai Budaya
Daulah Abbasiyah sangat terbuka terhadap budaya dan tradisi dari berbagai wilayah yang berada di bawah kekuasaannya, termasuk Persia, India, dan bahkan Eropa.
Kebijakan toleransi ini memungkinkan perpaduan budaya yang kaya di Baghdad.
f. Sistem Pemerintahan yang Efisien
Abbasiyah mengadopsi sistem pemerintahan yang sangat terstruktur dan efisien.
Khalifah sebagai kepala negara didukung oleh birokrasi yang kuat, yang memegang peranan penting dalam mengelola urusan pemerintahan dan administrasi.
Ini termasuk pengawasan terhadap pajak, pertahanan, dan distribusi sumber daya, yang memungkinkan kota Baghdad untuk tumbuh subur secara ekonomi dan sosial.
g. Penyebaran Agama dan Pengaruh Budaya Islam
Sebagai pusat kekuasaan Islam, Baghdad juga memainkan peran kunci dalam penyebaran agama Islam ke berbagai wilayah.
Selain itu, Baghdad menjadi tempat lahirnya banyak karya sastra dan puisi yang terkenal dalam tradisi sastra Arab, serta pengembangan bahasa Arab sebagai bahasa ilmiah dan administratif.
Baca juga: Beriman Terhadap Malaikat Hukumnya, Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 4 Kurikulum Merdeka
3. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan Bayt al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan keberhasilan itu?
Jawaban:
Keberhasilan Daulah Abbasiyah dalam mengembangkan Bayt al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia disebabkan oleh faktor-faktor seperti stabilitas politik, toleransi budaya, perkembangan ekonomi yang mendukung, adanya dorongan dari khalifah untuk membangun institusi ilmiah, serta peran penting ilmuwan Muslim dalam mengembangkan dan menyebarkan pengetahuan.
Bayt al-Hikmah menjadi simbol dari keterbukaan intelektual dan pencapaian ilmu pengetahuan pada masa tersebut, yang dampaknya masih terasa hingga hari ini.
4. Di balik keberhasilan Daulah abbasiyah mencapai masa keemasan, terdapat keharmonisan intelektual atar umat beragama. Bagaimanakah gambaran keharmonisan tersebut?
Jawaban:
Keharmonisan intelektual di masa Daulah Abbasiyah merupakan contoh nyata bagaimana perbedaan agama dapat disatukan dalam semangat mencari kebenaran dan memajukan peradaban.
Warisan intelektual Abbasiyah ini masih relevan hingga saat ini dan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun masyarakat yang lebih toleran, inklusif, dan maju.
5. Keteladanan apakah yang bisa diambil dari keharmonisan intelektual antar agama untuk kehidupan kebangsaan di Indonesia?
Jawaban:
Toleransi dan saling menghormati
Keharmonisan antar agama mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan keyakinan dan mengutamakan toleransi dalam berinteraksi.
Sikap saling menghormati ini menjadi fondasi penting untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
Dialog dan komunikasi yang terbuka
Dalam mencapai keharmonisan, dialog dan komunikasi yang terbuka menjadi kunci.
Kita perlu saling mendengarkan, memahami, dan mencari titik temu dalam perbedaan.
Hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk selalu terbuka pada perbedaan pendapat dan membangun komunikasi yang efektif.
Kerja sama dan gotong royong
Keharmonisan antar agama mendorong kita untuk bekerja sama dan gotong royong dalam berbagai bidang kehidupan.
Dengan bersatu, kita dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa dan membangun masa depan yang lebih baik.
Penguatan nilai-nilai kebangsaan
Keharmonisan antar agama memperkuat nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
(*)
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 22: Laporan Hasil Observasi Sepeda Motor di Indonesia |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas 9 Halaman 3 Kurikulum 2013, Bab 1 Seni Lukis |
![]() |
---|
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 27, Perhatikan Potongan Q.S. Ali Imran/3: 191 Berikut Ini! |
![]() |
---|
Why Did Andre Always Wait for Independence Day? Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 8 Halaman 42 43 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 17 Kurikulum Merdeka: Paragraf Kohesif dan Koheren |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.