Kunci Jawaban

Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 135 Kurikulum Merdeka, Faktor yang Mendukung Keemasan Abbasiyah

Kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 135 Kurikulum Merdeka menjawab pertanyaan tentang Daulah Abbasiyah.

Editor: Nika Afrilia
Tangkapan layar
Kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 135 Kurikulum Merdeka menjawab pertanyaan tentang Daulah Abbasiyah. 

3. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan Bayt al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan keberhasilan itu?

Jawaban:

Keberhasilan Daulah Abbasiyah dalam mengembangkan Bayt al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia disebabkan oleh faktor-faktor seperti stabilitas politik, toleransi budaya, perkembangan ekonomi yang mendukung, adanya dorongan dari khalifah untuk membangun institusi ilmiah, serta peran penting ilmuwan Muslim dalam mengembangkan dan menyebarkan pengetahuan.

Bayt al-Hikmah menjadi simbol dari keterbukaan intelektual dan pencapaian ilmu pengetahuan pada masa tersebut, yang dampaknya masih terasa hingga hari ini.

4. Di balik keberhasilan Daulah abbasiyah mencapai masa keemasan, terdapat keharmonisan intelektual atar umat beragama. Bagaimanakah gambaran keharmonisan tersebut?

Jawaban:

Keharmonisan intelektual di masa Daulah Abbasiyah merupakan contoh nyata bagaimana perbedaan agama dapat disatukan dalam semangat mencari kebenaran dan memajukan peradaban.

Warisan intelektual Abbasiyah ini masih relevan hingga saat ini dan dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun masyarakat yang lebih toleran, inklusif, dan maju.

5. Keteladanan apakah yang bisa diambil dari keharmonisan intelektual antar agama untuk kehidupan kebangsaan di Indonesia?

Jawaban:

Toleransi dan saling menghormati
Keharmonisan antar agama mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan keyakinan dan mengutamakan toleransi dalam berinteraksi.

Sikap saling menghormati ini menjadi fondasi penting untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Dialog dan komunikasi yang terbuka
Dalam mencapai keharmonisan, dialog dan komunikasi yang terbuka menjadi kunci. 

Kita perlu saling mendengarkan, memahami, dan mencari titik temu dalam perbedaan. 

Hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk selalu terbuka pada perbedaan pendapat dan membangun komunikasi yang efektif.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved