WNA Tertusuk Ikan Todak

Kepulauan Mentawai Sumbar: Surga Peselancar dan Tragedi Laut yang Menghantui, WNA Tewas saat Surfing

Dalam 10 tahun terakhir, Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat telah menarik perhatian wisatawan

|
Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
mentawaikab.go.id
Salah satu daya tarik wisata di Sumbar, Pulau Mentawai 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Dalam 10 tahun terakhir, Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat (Sumbar) telah menarik perhatian wisatawan dari berbagai belahan dunia berkat keindahan alamnya yang memukau. 

Data BPS menunjukkan pada 2014, 5.335 wisatawan asing berkunjung ke pulau-pulau indah yang ada di Mentawai. 

Angka tersebut meningkat menjadi 6.569 pada tahun 2015 dan mencapai 7.982 pada tahun 2016.

Lonjakan terbesar terjadi antara tahun 2017 dan 2018, di mana jumlah wisatawan mancanegara meningkat dari 9.833 menjadi 12.325. 

Kenaikan ini menunjukkan daya tarik Mentawai yang semakin meningkat sebagai tujuan wisata, terutama bagi para penggemar surfing dan alam.

Baca juga: 3 WNA Tewas saat Surfing di Mentawai Sumbar dalam Dua Tahun Terakhir

Dikenal sebagai surga bagi peselancar, Mentawai menawarkan ombak yang ideal dan pantai-pantai eksotis yang dikelilingi hutan tropis.

Dengan keanekaragaman hayati yang melimpah dan budaya lokal yang kaya, pulau-pulau ini tidak hanya menjadi tujuan surfing, tetapi juga tempat ideal untuk menikmati keindahan alam, trekking, dan menyelam. 

Popularitasnya terus meningkat, menjadikan Mentawai sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Meski  jumlah wisatawan mancanegara ke Kepulauan Mentawai meningkat, terdapat juga laporan tragis tentang wisatawan asing yang kehilangan nyawa selama berkunjung.

Baca juga: Jenazah WNA Italia yang Tewas Tertusuk Ikan Todak di Mentawai Sumbar Dibawa ke Padang

3 WNA Tewas saat Surfing di Mentawai Sumbar dalam Dua Tahun Terakhir

Dua tahun terakhir,  sejumlah kasus tragis melibatkan warga negara asing (WNA) yang kehilangan nyawa di berbagai lokasi wisata di Mentawai Sumbar.

Kasus-kasus ini sering kali terkait dengan kecelakaan laut maupun aktivitas olahraga ekstrem.

Salah satu kejadian yang paling menggemparkan terjadi ketika seorang WNA asal Italia, Giulia Manfrini, meninggal akibat tertusuk mulut ikan todak saat surfing di perairan Kepulauan Mentawai, Jumat (18/10/2024).

Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang bermain surfing di perairan Ombak Bengbeng, Pulau Masokut, Desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai, Sumbar.

Kapolres Mentawai, AKBP Rory Ratno menyampaikan korban diduga tertusuk oleh mulut ikan todak pada Jumat (18/10/2024) sekitar pukul 09.00 WIB. 

Pihaknya mendapatkan informasi dari saksi bernama Alex pada pukul 09.30 WIB. 

"Saksi ini pada pukul 08.00 WIB sedang bersama dengan saksi lainnya bernama Massimo beserta korban," kata Rory Ratno, Sabtu (19/10/2024).

Saksi bersama korban menuju perairan Ombak Bengbeng di Pulau Masokut, Mentawai. 

Mereka berangkat dari salah satu resort yang berada di Pulau Patotogat, Desa Katurai, Kecamatan Siberut Barat Daya, Mentawai.

"Mereka pergi ke perairan Ombak Bengbeng untuk bermain surfing. Namun, pada pukul 09.00 WIB, kedua saksi melihat korban meminta tolong dengan cara melambaikan tangannya," ujarnya.

Melihat hal tersebut, kedua saksi langsung berusaha mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan pertama. 

Namun, kondisi korban sudah tidak sadarkan diri.

Kedua saksi berusaha membawa korban yang sudah tidak sadarkan diri untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan ke Puskesmas Peipei, Pasakiat Taileleu, Mentawai. 

"Pukul 09.30 WIB, Dokter Puskesmas Peipei menyatakan korban telah meninggal dunia," pungkas AKBP Rory Ratno.

Baca juga: Mengenal Ikan Todak yang Tewaskan Peselancar asal Italia di Mentawai Sumbar

Masih pada tahun yang sama, tepatnya (12/6/2024) lalu, Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika hilang saat olahraga surfing, lalu ditemukan tim SAR gabungan dengan kondisi meninggal dunia.

Korban diketahui bernama Erick Robert Soreker (43) dan dilaporkan hilang di perairan Pulau Pitojat, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Rudi mengatakan, korban dilaporkan hilang saat surfing pada Selasa (11/6/2024).

"Setelah dilakukan pencarian oleh tim gabungan, korban ditemukan dengan kondisi meninggal dunia," Rudi.

Kata dia, petugas gabungan menemukan korban pada pukul 09.30 WIB.

Pada pukul 10.00 WIB, korban langsung dievakuasi oleh tim SAR Gabungan menggunakan boat menuju Sikakap.

Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Sikakap, dan pada pukul 12.30 WIB korban diserahkan kepada pihak keluarga.

Rudi menambahkan sebelumnya korban berangkat dari Pulau Sibigeu menuju Pulau Pitojat untuk melakukan kegiatan olahraga surfing menggunakan boat bersama dua orang temannya.

Namun, korban tidak kembali ke boat pada pukul 18.00 WIB. Oleh karena itu, rekan korban dan karyawan resort melakukan pencarian bersama-sama.

Baca juga: WNA Italia yang Tewas Tertusuk Ikan Todak di Mentawai Sumbar Sempat Diberikan Pertolongan Pertama

Di tahun berbeda, WNA asal Amerika Serikat juga meninggal saat bermain surfing di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Peristiwa ini terjadi di perairan Awera, Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada Minggu (9/7/2023).

Diketahui korban bernama Jeffery Mikala Jones (44) yang merupakan warga Hawaii, United States Of America (USA) USA.

Kapolres Mentawai, AKBP Fahmi Reza, saat dihubungi TribunPadang.com membenarkan informasi kecelakaan WNA asal USA ini saat melakukan aktivitas surfing.

"Iya ada kecelakaan seorang peselancar yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Hal itu akibat terbentur karang saat bermain surfing," kata AKBP Fahmi Reza, Senin (10/7/2023).

AKBP Fahmi Reza menjelaskan korban meninggal dunia akibat terbentur karang tepat pada pangkal pahanya dan mengalami pendarahan.

"Akibat kejadian itu membuat korban tidak tertolong. Korban sempat dibawa ke RSUD Mentawai, tetapi tidak tertolong. Pada pukul 11.00 WIB dinyatakan meninggal dunia," katanya.

AKBP Fahmi Reza mengaku belum mengetahui bahwa korban apakah atlet surfing profesional atau bukan. "Saya tidak tahu, dia (korban) tamu hotel," ujar AKBP Fahmi Reza. (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved