Merdeka Mengajar

Apa yang Ibu/Bapak Maknai Ketika Menyusun Perencanaan Pembelajaran PJOK, Kunci Jawaban PMM

Apa yang Ibu/Bapak maknai ketika menyusun perencanaan pembelajaran PJOK jika dimulai dari capaian akhir yang diinginkan?

Editor: Rizka Desri Yusfita
Canva
Apa yang Ibu/Bapak maknai ketika menyusun perencanaan pembelajaran PJOK jika dimulai dari capaian akhir yang diinginkan? 

TRIBUNPADANG.COM - Apa yang Ibu/Bapak maknai ketika menyusun perencanaan pembelajaran PJOK jika dimulai dari capaian akhir yang diinginkan?

Pertanyaan tersebut muncul dalam modul yang ada di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Alternatif kunci jawaban:

Ketika menyusun perencanaan pembelajaran PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) dengan mengacu pada capaian akhir yang diinginkan, ada beberapa hal yang bisa dimaknai:

1. Tujuan yang Jelas: Memulai dari capaian akhir membantu mendefinisikan tujuan yang jelas untuk memberikan arahan dalam merancang kegiatan dan strategi yang tepat.

2. Fokus pada Kompetensi: Dengan menetapkan capaian akhir, perencanaan dapat lebih terfokus pada pengembangan kompetensi siswa, baik dalam aspek fisik, mental, maupun sosial.

3. Integrasi Pembelajaran: Memahami capaian akhir memungkinkan integrasi berbagai aspek pembelajaran, seperti pengetahuan tentang kesehatan, keterampilan fisik, dan sikap sportif.

Baca juga: Bagaimana Cara Ibu/Bapak Mengetahui Ketika Mereka Telah Berhasil Mencapainya? Jawaban PMM

4. Evaluasi yang Terarah: Mengetahui apa yang ingin dicapai memudahkan proses evaluasi. Penilaian bisa dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai capaian yang ditentukan.

5. Motivasi Siswa: Capaian akhir yang jelas dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, karena mereka memahami tujuan dari setiap kegiatan yang dilakukan.

6. Fleksibilitas dalam Metode: Dengan fokus pada hasil yang diinginkan, guru dapat lebih fleksibel dalam memilih metode dan strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.

*) Disclaimer: Jawaban di atas hanya digunakan sebagai contoh ketika Bapak/Ibu Guru/Kepala Sekolah menghadapi pertanyaan serupa di Pendidikan Guru Penggerak. 

Bapak/Ibu Guru/Kepala Sekolah dapat menjawab soal serupa dengan jawaban sesuai dengan kondisi masing-masing.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved