Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Kurikulum Merdeka Halaman 84-85, Latihan Asesmen Bab 2

TRIBUNPADANG.COM - Berikut kunci jawaban Sejarah kelas 11 kurikulum merdeka pada latihan asesmen bab 2 halaman 84-85.

Kunci jawaban ini membahas tentang pergerakan kebangsaan Indonesia yang terdiri dari 2 bentuk soal yaitu, pilihan ganda dan esai. 

Asesmen ini bertujuan untuk mengukur ketercapaian pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Jadi, sebelum melihat kunci jawaban ini, siswa diharapkan untuk menjawab pertanyaan secara mandiri dan mencari jawabannya dengan membaca materi yang ada di buku atau di internet.

Pilihan Ganda

1. Mahatma Gandi merupakan tokoh nasionalis India yang pemikirannya banyak memengaruhi tokoh nasionalis Indonesia. Salah satu bentuk perjuangannya adalah mengajak rakyat India untuk memakai produk asli dalam negeri. Gerakan ini disebut sebagai

a. Satyagraha 

b. Swadaya 

c. Swadeshi 

d. Ahimsa 

e. Hartal 

2. Indische Partij merupakan organisasi pergerakan nasional yang bersifat inklusif yang berarti

a. Keanggotaannya terbuka untuk penduduk pribumi saja 

b. Keanggotannya terbuka untuk semua kelompok di Hindia Belanda

c. Keanggotannya terbuka untuk penduduk di Jawa dan Madura 

d. Keanggotannya terdiri dari kalangan menengah ke atas 

e. Keanggotannya terdiri dari kalangan yang terdidik saja 

3. Rohana Kudus merupakan salah satu tokoh pers perempuan yang memprakarsai penerbitan surat kabar

a. Soenting Melayoe 

b. Soeara Perempuan 

c. Poetri Hindia 

d. Warta Hindia

e. Soeloeh Indonesia

4. Salah satu latar belakang terjadinya Perang Dunia II di wilayah Asia adalah

a. Kegagalan LBB dalam menciptakan perdamaian dunia 

b. Perlombaan senjata antar negara-negara besar 

c. Perbedaan ideologi antara negara-negara Asia 

d. Serangan Jepang ke Indo-Cina 

e. Serangan Jepang terhadap Pearl Harbour 

5. Salah satu alasan pihak Belanda pada awalnya menolak untuk menyerah kepada Jepang karena

a. Belanda merasa memiliki kekuatan militer yang lebih besar 

b. Pihak Belanda merasa Jepang pasti akan kalah 

c. Pihak Sekutu akan datang membantu Belanda 

d. Wewenang penyerahan ada di tangan Ratu Belanda 

e. Jepang tidak memiliki persenjataan yang baik

Esai 

1. Bagaimanakah pengaruh nasionalisme di Asia terhadap pergerakan nasional Indonesia? 

Jawaban: Nasionalisme di Asia, seperti di India, Filipina, dan Cina, memberikan inspirasi bagi gerakan kemerdekaan di Indonesia. Perjuangan tokoh-tokoh seperti Mahatma Gandhi dan Sun Yat-sen menunjukkan bahwa kemerdekaan bisa dicapai melalui perjuangan rakyat, yang memotivasi bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan sehingga memunculkan aksi pergerakan nasional Indonesia

2. Bagaimanakah keterkaitan antara Kongres Perempuan Pertama dengan Kongres Sumpah Pemuda? 

Jawaban: Kongres Perempuan Pertama (1928) memperkuat semangat nasionalisme yang dibangkitkan oleh Kongres Sumpah Pemuda (1928). Keduanya menegaskan pentingnya persatuan nasional dan memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia, termasuk kesetaraan perempuan dalam pembangunan bangsa. Mereka merasa bahwa para perempuan juga perlu melakukan kongres serupa untuk membahas berbagai permasalahan di masa  itu dan mempersatukan organisasi-organisasi perempuan di Indonesia.

3. Bagaimanakah dampak the great depression terhadap Hindia Belanda?

Jawaban: Dampak the great depression terhadap Hindia Belanda adalah munculnya krisis ekonomi global. Harga komoditas ekspor turun drastis, sehingga menyebabkan kemiskinan, pengangguran, dan meningkatnya ketidakpuasan terhadap pemerintah kolonial.

4. Bagaimanakah dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia? 

Jawaban: Dampak Perang Dunia II terhadap Indonesia adalah melemahnya kekuasaan Belanda di Indonesia dan membuka jalan bagi pendudukan Jepang. Jepang berhasil mengalahkan Belanda dan memaksa mereka untuk menyerah di Kalijati. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan negara kolonial Hindia Belanda

5. Mengapa bangsa Indonesia tidak membantu Belanda saat Jepang menyerang?

Jawaban: Bangsa Indonesia tidak membantu Belanda saat Jepang menyerang karena Belanda dianggap sebagai penjajah yang menindas. Sebagian besar rakyat Indonesia melihat Jepang sebagai pembebas dari kolonialisme Belanda, meskipun kemudian harapan ini tidak terpenuhi.

(MG/Afifah Zahrah Juliandini)