Sekolah Kurang Murid
Penyebab SDN 27 Sawahan Dalam Padang Kekurangan Murid, Kepsek Bilang Bukan karena Zonasi
SDN 27 Sawahan Dalam, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tahun ini hanya mendapatkan enam peserta didik baru. Angka itu jauh dari jumlah peserta ..
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - SDN 27 Sawahan Dalam, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tahun ini hanya mendapatkan enam peserta didik baru.
Angka itu jauh dari jumlah peserta didik dalam satu rombongan belajar yang akan mengisi kelas, yaitu 28 murid.
Kepala Sekolah SDN 27 Sawahan Dalam, Rusnar Desmawati mengatakan, kasus ini sebenarnya sudah terjadi sejak 2016.
Kata dia, saat ini jumlah peserta didik yang paling banyak itu hanya 10 orang, jumlah masih jauh juga dari jumlah rombongan belajar seharusnya.
"Kelas dua sembilang murid, kelas tiga 10, kelas 4 10, kelas lima enam, kelas enam enam," kata Rusnar, Jumat (19/7/2024).
Rusnar menjelaskan, malah kekurangan murid ini terjadi bukan karena persoalan jalur seleksi PPDB, terutama jalur zonasi, melainkan masalah internal sekolah.
Ia bilang, terdapat problem yang selama ini membuat citra sekolah buruk, sehingga orang tua murid di sekitar sekolah lebih memilih menyekolahkan anaknya di sekolah lain.
Baca juga: SDN 27 Sawahan Dalam, Sekolah Dasar yang Kekurangan Murid di Padang Sumbar, Sudah Terjadi Sejak 2016
"Bukan masalah zonasi PPDB atau masalah lainnya," kata dia.
Guru yang baru menjabat sebagai kepala sekolah itu mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus membenahi internal sekolah dan membangun citra yang baik.
Untuk diketahui, SDN 27 Sawahan Dalam merupakan salah satu sekolah negeri yang kekurangan murid di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) tahun ini.
Sekolah ini berlokasi di tengah permukiman penduduk, persis di tengah kota yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Pasar Raya Padang.
Untuk fasilitas yang ada, SDN 27 Sawahan Dalam cukup lengkap. Terdapat enam ruang kelas lengkap dengan fasilitas untuk belajar.
Selain itu juga terdapat satu perpustakaan, satu musala, satu ruang guru dan kepala sekolah, toilet, dan lapangan yang luas.
"Total guru delapan, enam guru kelas, satu guru PJOK, dan satu guru agama," kata Rusnar.
_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.