Citizen Journalism

Opini Warisan untuk Generasi Masa Depan: Antara SDM Cerdas dan Elok, Atau Sampah dengan Penyakit

Warisan untuk Generasi Masa Depan, Apakah akan kita wariskan untuk anak cucu kita di masa depan yakni

Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Ilustrasi: Masyarakat menggelar aksi bersih pantai untuk meminimalisi terjadinya bencana banjir di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Kamis (14/7/2023). 

Oleh: Shilva Lioni, Penulis adalah Dosen Jurusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB Unand)

 

APAKAH yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita di masa depan kelak? Apakah alam dan tanah yang subur dengan sumber daya manusia cerdas dan elok? Atau alam dan tanah yang rusak dan penuh dengan sampah beserta penyakit?

 

Masalah terkait sampah yakni membuang sampah sembarangan menjadi hangat kembali belakangan ini. 

 

Bahkan, tak jarang pada saat ini, kita dapat melihat dan menjumpai banyak sampah-sampah hadir dan berserakan dalam jumlah besar di berbagai tempat, mulai dari fasilitas-fasilitas umum seperti wc umum, masjid, sekolah, kantor, tempat wisata, trotoar jalan raya bahkan hingga area perumahan atau pemukiman warga.

 

Masyarakat seakan tidak lagi peduli dan aware terhadap sampah baik itu meliputi keberadaanya, dimana seharusnya ia dibuang, bagaimana dampaknya jika dibiarkan, dan sebagainya.

 

Hal ini terbukti dari semakin banyaknya sampah-sampah yang berserakan di berbagai tempat dalam jangka waktu yang lama tanpa penanganan lebih lanjut.

 

Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dari hari ke hari seakan semakin rendah dan tergerus meski terkadang berbagai metode sudah banyak hadir dan dilakukan untuk meminimalisir aksi buang sampah sembarangan itu sendiri. Di antaranya dengan menempelkan berbagai spanduk larangan membuang sampah.

 

Namun layaknya pepatah anjing menggonggong kafilah berlalu. Artinya, hal ini seakan tidak diindahkan dan seperti sia-sia.

 

Semakin buruknya kondisi per saat ini, kemudian melahirkan sebuah upaya baru bagi pemerintah daerah dewasa ini untuk dapat menekan angka keberadaan sampah yang tidak tepat di lingkungan sosial masyarakat. Yakni melalui penetapan sanksi aturan denda sebesar 5 juta rupiah dan kurungan selama tiga bulan penjara bagi pelaku pembuang sampah sembarangan yang mana tertuang dan berdasarkan peraturan daerah kota Padang nomor 21 tahun 2012 pasal 63.

 

Sampai saat ini sanksi tindak pidana ringan atau yang dikenal sebagai tipiring sudah mulai diberlakukan pada pelaku dengan mengerahkan dan melibatkan banyak aparat dan warga untuk melakukan pengawasan.

 

Sangat tegas memang, tapi tentu ini menjadi salah satu jalan yang efektif untuk mengurangi kebiasaan tidak baik itu tumbuh dalam masyarakat setelah sebelumnya berbagai metode dan seruan telah dilakukan namun tidak pernah diindahkan.

 

Peruntukkannya tentu jelas dengan satu harapan yakni agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan dan menjaga linngkungan dan tanah yang ada. Hal ini tentu akan memiliki dampak jangka panjang kelak bagi kesehatan alam dan generasi kita di masa depan.

 

Sebagai warga masyarakat dan orang tua, kita seringkali menginginkan dan mengharapkan kelak anak-cucu kita tumbuh di negeri yang subur dan sehat, dan ini adalah langkah awal untuk mewujudkannya yakni dengan tidak mengotori tanah negeri kita dengan membuang sampah sembarangan.

 

Kita harus menyadari betapa berharganya lingkungan kita tidak hanya bagi kita namun juga generasi bangsa kedepannya. Tanah yang rusak dengan sampah yang berserakan secara sembarangan dan bukan pada tempatnya akan dapat membawa banyak dampak negatif bagi lingkungan dan orang-orang sekitar kita.

 

Selain dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan diare yang mana adalah dua penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan hidup yang kurang bersih, kehadiran sampah yang dibuang tidak pada tempatnya juga dapat menimbulkan bencana alam seperti banjir.

 

Tidak hanya itu lebih parah komposisi tanah pun akan rusak dan tercemar, dan bahkan banyak flora dan fauna pun bisa menjadi tak terselamatkan.

 

Pencemaran lingkungan yang signifikan, menurunnya kualitas lingkungan seperti pencemaran udara, pencemaran tanah dan sumber air, dampak polutan B3 seperti limbah industri, pertambangan, cat, buangan baterai bekas, kaleng, serta berbagai penyakit yang ditimbulkan tidak hanya akan merusak kita namun juga anak cucu kita kelak.

 

Lantas tidakkah kemudian kita berpikir betapa banyak hal buruk yang dapat kita hadirkan hanya dengan melalui satu tindakan yakni membuang sampah sembarangan tersebut?

 

Akan berapa banyak lagi masyarakat serta anak-anak dan generasi mendatang yang akan jadi korban berikutnya?

 

Menjaga kebersihan dimulai dari diri kita sendiri karena kebersihan diri sejatinya merupakan cermin kehidupan seseorang dan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita bersama.

 

Mari selamatkan generasi kita di masa datang dengan menyiapkan warisan terbaik untuknya yakni alam dan tanah yang subur.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved