Iduladha 2024

3 Contoh Khutbah Iduladha 2024 Singkat, Padat, dan Mengharukan

Inilah 3 contoh khutbah Iduladha 2024 singkat padat dan mengharukan. 3 contoh khutbah Iduladha 2024 dalam artikel ini bisa menjadi inspirasi

Editor: Rizka Desri Yusfita
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Inilah 3 contoh khutbah Iduladha 2024 singkat padat dan mengharukan. 3 contoh khutbah Iduladha 2024 dalam artikel ini bisa menjadi inspirasi 

Artinya: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah, daripada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhijjah.

Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian kembali tanpa membawa apa-apa. (HR Bukhari)

Kemudian pada tanggal 10 Zulhijjah, hari ini dan 3 hari berikutnya 11, 12 dan 13 Zulhijjah, yang dikenal dengan hari Tasyriq, kita merayakan dan berada dalam suasana Idul Adha (عيد الاضحي) atau Idul Qurban (عيد القربان) atau Idun Nahr (عيد النحر ) yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi dan kambing.

Gema takbir, tahlil, tahmid, dan taqdis membahana di jagad raya menyuarakan rasa syukur kita kepada Allah empat hari ke depan.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah….

Telah banyak hikmah yang disampaikan oleh para khatib dan dai terkait dengan Idul Adha, mulai dari tentang ibadah haji, ibadah kurban, kesabaran dan ketaatan seorang ayah dan anaknya, dan lain-lain.

Pada kesempatan khutbah ini khatib akan menyampaikan tema khutbah Idul Adha yaitu Kurban dan Perwujudan Kesalehan Sosial.

Pemahaman umum di masyarakat kita selama ini yang hanya mengaitkan ibadah kurban sebagai kesalehan ritual yang sifanya personal-transendental (Arab: hablum minallah) tentu tidak salah.

Bagi kita umat Islam, berkurban dengan menyembelih hewan ternak merupakan salah satu bentuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah) di samping ibadah lainnya.

Namun kalau hanya memahami kurban sampai di dimensi ini, maka pesan Islam sebagai agama yang peduli kepada sesama, sebagaimana disebutkan dalam Hadis Nabi 'sebaik-baik kamu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain'- tidak akan terwujud.

Padahal sebenarnya ibadah kurban juga memiliki dimensi lain yaitu dimensi kesalehan sosial yang sifatnya komunal-konkret (Arab: hablum minannas).

Pemaknaan akan dimensi sosial ini tergambar dari komponen pembagian daging hewan kurban kepada fakir miskin.

Di sini ditujukan untuk menimbulkan nuansa kepedulian kepada sesama. Sayangnya pesan kedua ini tidak banyak dipikirkan oleh kebanyakan kaum muslim.

Barangkali, kebanyakan kaum muslim hanya terpaku pada pemberdayaan keimanan diri sendiri. Seolah-olah menjadi orang yang religius atau paling agamis, sudah dirasa cukup baginya.

Namun sebagaimana Hadis di atas 'bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang dapat bermanfaat bagi orang lain,' maka pemberdayaan masyarakat menjadi sebuah kata kunci di sini.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved