Galanggang Arang WTBOS 2024

Galanggang Arang WTBOS 2024 Dimulai Hari Ini, Pembukaan di Kawasan Jembatan Siti Nurbaya Kota Padang

Agenda Galanggang Arang Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) 2024 istimewa seiring 5 tahun WTBOS ditetapkan sebagai Warisan

Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/EMIL MAHMUDSYAH
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK)Wilayah III, Undri, SS, MSi menjelaskan rangkaian perayaan Galanggang Arang Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) Tahun 2024. Iven kali ini sekaligus, juga memperingati 5 tahun WTBOS ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pembukaan Galanggang Arang Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) 2024 akan diluncurkan (launching) pada Sabtu (4/5/2024) hari ini, bertempat seputar Kawasan Muara Padang hingga Jembatan Siti Nurbaya di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

 

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Undri, SS, MSi mengemukakan launching atau rilis iven Galanggang Arang WTBOS 2024 merupakan kelanjutan iven serupa pada 2023 lalu.

 

Berdasarkan jadwal lini masa yang dirilis Panitia, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI akan membuka iven nasional.

 

"Agenda untuk tahun ini (2024) mengambil tema Anak Nagari Merawat Warisan Dunia. Sedangkan, rangkaian pembukaan dilangsungkan di bawah Jembatan Siti Nurbaya yang merupakan Kawasan Bandar Padang pada Sabtu 4 Mei 2024," ujar Undri kepada TribunPadang.com, Sabtu di Padang.

 

Sementara itu, Kurator dan penanggung jawab Galanggang  Arang WTBOS 2024, Edy Utama menambahkan pembukaan diwarnai dengan semangat pluralisme budaya  yang merupakan realitas dari kehidupan masyarakat di Kota Padang.

 

Dari catatan Sejarah, imbuhnya pada lima abad silam, Padang tidak lebih dari sebuah perkampungan nelayan. Hingga menjelma menjadi kota metropolitan setelah didatangi sejumlah suku-bangsa, terutama  dari daratan Asia dan Eropa. Pada umumnya mereka berniaga rempah-rempah dan emas, komoditas andalan Pulau Sumatera.

 

“Kota Padang sebagai muara dari industri tambang batu bara yang berhulu di  Sawahlunto, rangkaian pembukaan ini akan menampilkan ekosistem WTBOS yang telah ditetapkan UNESCO 6  Juli 2019 sebagai salah satu Warisan Dunia di Indonesia,” kata Edy Utama dikutip dari rilis lini masa Galanggang Arang WTBOS.

 

Edy Utama menambahkan selain menjadi stimulus perkembangan sosial ekonomi, juga memiliki nilai penting  bagi pertukaran nilai-nilai kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan kearifan lokal. “Semangat budaya dari berbagai multi-etnik di Pantai Barat.”

 

Dalam pembukaan itu, ada penampalin Sastra  Pertunjukan dalam bentuk ensamble, yang akan bertutur tentang sejarah dan  perkembangan Kota Padang, ada kolaborasi lintas artistik yang disiapkan komunitas  musik Mahoni dan Kata Gerak, yang mengekplorasi karakteristik musik dan tarian  etnik, serta pertunjukan Arastra (Dol Bengkulu).

 

Menjelang akhir abad ke-19 Kota Padang berkembang dengan pesat setelah kolonial  Belanda membuka tambang batubara di Sawahlunto. Untuk membawa batubara,  dibangun pula jalur kereta api dari Sawahlunto ke Padang serta Peabuhan Emma  Haven (Teluk Bayur).

 

Setelah itu, Kota Padang menjadi Pintu Gerbang Pantai Barat  Sumatera dan kota multi-etnik dengan keunikan budayanya, karena terjadinya akulturasi budaya dengan penduduk setempat, Minangkabau. Jejak sejarah peradaban Kota Padang masih ditemukan sampai kini, antara lain masih adanya nama-nama  kampung seperti Kampuang Nias, Kampung Keling (India), Tanah Kongsi (Kampung  Pondok), yang sekarang masih dihuni warga peranakan Tionghoa.

 

Galanggang Arang sebagai suatu platform untuk memperkuat ekosistem WTBOS,  digelindingkan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK) Ditjen  Kebudayaan, Kemendikbudristek R.I, sejak tahun lalu.

 

Sebelumnya, pada iven serupa digilir mulai di Padang, 19 Oktober dan berakhir di Kota Solok 14 Desember 2023. Kemudian berlanjut ke kota/kabupaten lainnya, yang beirisan dengan jalur kereta api  dan industri tambang itu sendiri.

 

Untuk memperluas keterlibatan komunitas dalam upaya memperkuat ekosistem  WTBOS, juga diadakan Dialog Pengenalan Warisan Dunia untuk kaum muda multi etnik yang ada di Padang. Dialog dilaksanakan tanggal 3 Mei 2024 dan akan diikuti  oleh 40 orang anak muda mewakili 18 komunitas etnik di Padang.

 

Nara sumber Dialog Pengenalan Warisan Budaya untuk kaum muda dari beragam  etnik akan diberikan Ketua Pembauran Kebangsaan Sumatera Barat, Dr. Otong Rusadi,  Bayu Haryanto dari Padang Heritage City dengan moderator Angelique Maria Cuasa. 

 

Fasilitator Edy Utama dan Mahatma Muhammad, yang akan menfasilitasi  pembuatan Ksepakatan Galanggang Arang, yang berisi kepedulian kaum muda  terhadap Warisan Dunia. Kesepakatan Galanggang Arang Kaum Muda ini akan  dibacakan di panggung pembukaan Galanggang Arang tanggal 4 Mei 2024.

 

 

Rangkaian kegiatan pembukaan lainnya adalah Dialog Warisan Dunia bertemakan  “Pengalaman dan Tantangan Mengelola Kawasan Warisan Dunia”. Dialog ini akam  menghadirkan sejumlah nara sumber yakni, Kepala Badan Pengelola Kota Semarang,  Kadis Kebudayaan Yogyakarta, Kepala Badan Pengawasan Cagar Budaya Kotagede,  Dr. Daud Aris Tanudirjo, MA, Dr. Zefnihan, M.Si dan Albert Hendra Lukman, dengan  moderator Edy Utama.

 

Dialog Warisan Dunia ini diharapkan akan terjadi pertukaran pengalaman antar  pengelola kawasan dan cagar budaya, sehingga saling memperkuat dan melengkapi.

 

Pengalaman Kota Yogyakarta dalam mengelola warisan budaya sebagai Sumbu  Filosofi Yogyakarta yang baru saja ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Dunia,  mungkin dapat dijadikan sumber pengetahuan untuk mengelola kawasan kota-kota  lainnya di Indonesia. Atau pengalaman kota Semarang dalam “menghidupkan”  kembali Kota Tua.

 

Menurut Edy Utama, rangkaian Galanggang Arang tahun ini akan dilaksanakan sampai  akhir tahun ini, dengan puncak acara tanggal 6 Juli 2024 di Kota Sawahlunto, yang  merupakan momentum 5 tahun WTBOS ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Dunia.  (*/rel/TribunPadang.com/Emil Mahmudsyah)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved