Didasari Dua Pondasi Regulasi, Tentukan Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Pariwisata di Kepri

DIDASARI dua pondasi regulasi mengacu pada Perpres 1 tahun 2004, Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Guntur Sakti mengatakan bahwa Perpres ini akan menjadi arah kebijakan dan strategi pembangunan pariwisata kedepan di kepulauan Riau.

Regulasi tersebut berkaitan dengan Perpres 1 tahun 2004 tentang rencana induk pelabuhan bebas perdagangan bebas Batam Bintan Karimun dan Tanjungpinang.

Didalam Perpres tersebut sudah ditentukan klaster dan tema pengembangan pariwisata di masing-masing kabupaten Kota.

Hal itu ia katakan setelah menghadiri acara rapat koordinasi kepariwisataan dan ekonomi kreatif (Ekraf) di hotel AsiaLink Jalan Teuku Umar No.1, Kampung. Seraya, Kec. Batu Ampar, Kota Batam.

• Sensasi Liburan Terindah di Kepri, Yuk Simak Kalendar Pariwisata Dengan Event Meriah di Tahun 2024

Mulai dari Batam akan didirikan klaster lokasi belanja, wisata event, mice, pantai, resort, jasa kesehatan.

"Jadi seperti di Sekupang akan ada integrated health tourism, termasuk beberapa wisata tematik di kawasan Rempang dan Galang, itu sudah dikunci kebijakannya sampai 25 tahun mendatang," ujar Guntur, Senin (04/03/2024).

Selain itu dalam waktu yang cukup lama di setiap tahun akan dievaluasi.

Tanjung Balai Karimun akan diarahkan ke wisata Pantai atau wisata heritage, Tanjung pinang akan diarahkan ke wisata budaya heritage Melayu Tiongkok, Bintan arah pariwisata didedikasikan untuk wisata pantai, wisata mice, olahraga, ECO wisata.

Sementara untuk Natuna Anambas lebih tematik, contohnya Natuna akan dikembangkan terus pariwisatanya untuk tema geopark.

Anambas tema wisatanya ke ECO dan marine tourism sedangkan lingga menjadi basis wisata budaya.(*)