Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 177 Kurikulum Merdeka, Fakta Sejarah Pulau Run

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 177 Kurikulum Merdeka, Mengumpulkan Fakta Sejarah Pulau Run

Editor: Rizka Desri Yusfita
Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 177 Kurikulum Merdeka 

TRIBUNPADANG.COM - Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 177 Kurikulum Merdeka.

Sebelum melihat kunci jawaban, silakan pahami soal buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII yang ditulis Bambang Trimansyah.

Ada 6 Bab dalam Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII.

Yakni Bab 1 Mengkritisi Informasi tentang Tokoh, Bab 2 Mempresentasikan Ide Kewirausahaan, dan Bab 3 Memahami Dan Mendiskusikan Fenomena Kecerdasan Buatan.

Kemudian Bab 4 Menyampaikan Opini tentang Perundungan, Bab 5 Mengungkapkan Kekaguman dalam Narasi Kearifan Lokal, dan Bab 6 Menulis Praktik Baik dan Cerita tentang
Lingkungan.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 156-157 Kurikulum Merdeka, Cerpen Rendang Buatan Ibu

Mengumpulkan Fakta Sejarah Pulau Run

1. Di mana tepatnya letak Pulau Run?

Jawaban: Pulau Run terletak di Kepulauan Banda, yang secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

2. Apa yang dihasilkan Pulau Run pada masa lalu?

Jawaban: Pada masa lalu Pulau Run menghasilkan pala yang merupakan komoditas rempah-rempah.

3. Mengapa Belanda kembali menginginkan Pulau Run dan bersedia menukarnya dengan Pulau Manhattan?

Jawaban: Alasan utama Belanda menginginkan Pulau Run adalah Pala, yaitu komoditas rempah-rempah.

Diketahui pada zaman dahulu pala hanya tumbuh di Kepulauan Banda, termasuk di Pulau Run.

Pala dicari karena mitosnya sebagai obat sekaligus bahan ramuan.

4. Mengapa kemunduran pamor Pulau Run meredup tidak seperti Manhattan kini?

Jawaban: Ada beberapa alasan yang mendasari hal ini, yaitu:

- Kemunduran perdagangan pala.

- Harga pala yang turun sangat drastis pada abad ke-18.

- Pala sudah banyak ditanam di daerah-daerah lain.

(Adjar.grid.id)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved