Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 161 Kurikulum Merdeka: Aktivitas Individu

Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 161 Kurikulum Merdeka. Dikutip dari Basbahanajar Youtube Channel

Editor: Mona Triana
Tribunnews
ilustrasi Belajar dari Rumah-Kunci Jawaban IPS Kelas 8 SMP Halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 4 Aktivitas Individu 

TRIBUNPADANG.COM - Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 161 Kurikulum Merdeka.

Dikutip dari Basbahanajar Youtube Channel, berikut ini merupakan kunci jawaban soal IPS kelas 8 SMP halaman 161 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 4 Aktivitas Individu.

Lembar Aktivitas 4 Aktivitas Individu

1. Kunjungilah perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang perlawanan atau perang yang terjadi di berbagai daerah Indonesia!

2. Bacalah buku tersebut dengan seksama. Cermati setiap tokoh yang berperan dalam peristiwa perlawanan kolonialisme dan imperialisme tersebut.

3. Tuliskan hasil informasi singkat yang kalian peroleh menggunakan format di bawah ini.

4. Tukarkan hasil pencarian datamu dengan dua temanmu di kelas!

Nama Perlawanan:.......................

5. Setelah mempelajari perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme, mengapa banyak perlawanan yang dilakukan mengalami kegagalan?

6. Bacalah hasil pengamatan temanmu dan catatlah hal-hal yang belum kalian peroleh!

Baca juga: 10 Contoh Soal Fikih Kelas 4 Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban

Jawaban :

a. Perang Saparua di Ambon;

Tokoh: Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy)

Peran: Memimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda selama Perang Saparua di Ambon pada tahun 1817-1818.

Nilai Keteladanan: Kapitan Pattimura dianggap sebagai pahlawan nasional yang gigih mempertahankan kebebasan tanah airnya. Keberanian dan semangat juangnya menjadi inspirasi dalam perjuangan kemerdekaan.

b. Perang Sisingamangaraja, Sumatra Utara:

Tokoh: Sisingamangaraja XII (Raja Batak dari suku Toba)

Peran: Memimpin perlawanan suku Batak terhadap Belanda selama Perang Sisingamangaraja pada awal abad ke-20.

Nilai Keteladanan: Sisingamangaraja XII dihormati sebagai pahlawan yang gigih melawan penindasan Belanda. Keberaniannya menunjukkan semangat perlawanan dan kecintaan terhadap tanah air.

c. Perang Banjar:

Tokoh: Pangeran Antasari

Peran: Memimpin perlawanan rakyat Banjar terhadap pemerintahan Hindia- Belanda selama Perang Banjar (1859-1863).

Nilai Keteladanan: Pangeran Antasari dihormati sebagai pejuang kemerdekaan dan pembela keadilan. Ketegasannya dalam menghadapi penjajah menjadi contoh semangat patriotisme.

Baca juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Halaman 107 Kurikulum Merdeka: Tugas Mari Uji Kemampuan

d. Perang Jagaraga di Bali

Tokoh, I Gusti Ngurah Rai Peran: Memimpin perlawanan terhadap tentara Belanda selama Perang Jagaraga di Bali pada tahun 1946.

Nilai Keteladanan: I Gusti Ngurah Rai dianggap sebagai pahlawan nasional yang berani dan setia kepada tanah air. Perjuangannya menunjukkan semangat kepemimpinan dan keberanian dalam melawan penjajah.

e. Perlawanan Patimura, Maluku:

Tokoh: Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy) terhadap Belanda

Peran: Memimpin perlawanan

Selama Pemberontakan Maluku (1817-1818). Nilai Keteladanan: Kapitan Pattimura, di Maluku, dikenal sebagai pahlawan yang memberontak untuk keadilan dan kebebasan. Semangatnya dalam memperjuangkan hak rakyatnya menjadi inspirasi bagi gerakan kemerdekaan di Indonesia.

5. Banyak perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme pada masa lalu mengalami kegagalan. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa banyak perlawanan tersebut tidak berhasil antara lain:

1. Ketidaksetaraan Keuangan dan Sumber Daya: Pihak penjajah sering memiliki keunggulan finansial dan sumber daya yang jauh lebih besar dibandingkan para pemberontak. Hal ini memberikan keunggulan dalam aspek logistik, persenjataan, dan dukungan militer.

2. Teknologi Militer Unggul: Pihak penjajah, terutama pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, umumnya memiliki teknologi militer yang lebih unggul. Persenjataan modern dan strategi perang yang canggih memberikan keuntungan signifikan dalam pertempuran.

3. Pengaruh Politik dan Diplomasi: Negara-negara penjajah cenderung memiliki dukungan politik dan dukungan internasional yang lebih besar. Ini dapat membuat perlawanan Indonesia dihadapkan pada tekanan diplomatik dan isolasi internasional.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved