Gunung Marapi Erupsi

Puluhan Laporan Baru Korban Erupsi Gunung Marapi Ternyata Pelapor Ganda

Tim DVI Polda Sumbar menyebut 30 laporan tambahan terkait korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, merupakan laporan ganda, Kamis (7/12/2023).

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Kabiddokkes Polda Sumbar, Lisda Cancer saat diwawancarai di RSAM Bukittinggi, Selasa (6/12/2023) malam. 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Tim DVI Polda Sumbar menyebut 30 laporan tambahan terkait korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, merupakan laporan ganda, Kamis (7/12/2023).

Kepala bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda Cancer, membenarkan bahwa sempat ada 30 laporan keluarga dan kerabat korban baru yang masuk.

"Laporan baru ada, tapi setelah kami cross check ternyata pelapor melaporkan korban yang sudah masuk dalam data pencarian," ujarnya.

Ia menyebut satu korban bisa dilaporkan oleh dua sampai tiga orang, sehingga banyak laporan masuk.

Pihaknya sudah memastikan bahwa sampai saat ini semua laporan yang masuk masih sesuai dengan data 75 pendaki dari BKSDA Sumbar.

Sebelumnya diberitakan, Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati mengaku ada sebanyak 30 laporan baru masuk dari kerabat korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023).

Laporan itu masuk di pos DVI Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi, sampai Selasa malam.

Baca juga: 23 Korban Erupsi Gunung Marapi Berhasil Diidentifikasi, Semua Jenazah Sudah Dijemput Keluarga

Sampai saat ini pihaknya baru bisa memastikan jumlah laporan masuk, sedangkan identitasnya belum bisa ia pastikan.

"Untuk identitas korbannya, mungkin bisa dipastikan di posko DVI langsung, apakah masuk nama yang terdata di BKSDA atau tidak,"ujarnya.

Diketahui berdasarkan 75 korban data dari BKSDA sampai siang ini sudah 22 orang korban meninggal dunia dan sudah teridentifikasi identitasnya.

Sehingga belum ditemui adanya identitas baru di luar data yang diberikan BKSDA pada pihaknya.

Hanya saja pihaknya mengaku masih menerima dan menampung semua laporan dari masyarakat, jika memang ada keluarga atau kerabatnya menjadi korban.

Senada dengannya, Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik, mengatakan tim gabungan akan terus melakukan penyisiran, pencarian dan evakuasi korban yang bertemu di kawasan Gunung Marapi.

Ia menyebut, pelaksanaan operasi SAR ini akan terus berlangsung sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember.

Untuk diketahui, Gunung Marapi erupsi pada Minggu (3/12/2023). Ketika erupsi, sebanyak 75 pendaki tengah beraktifitas di atasnya.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News dan Saluran WhatsApp

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved