Liga 2
Gagal Bawa Pulang 3 Poin dari Kandang Sriwijaya FC, Pelatih Evaluasi Permainan Semen Padang FC
Ditahan imbang Sriwijaya FC, Pelatih Semen Padang FC Delfiadri, menilai pemainnya sudah tidak fokus, panik, dan sedikit lengah saat bermain.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Ditahan imbang Sriwijaya FC, Pelatih Semen Padang FC Delfiadri, menilai pemainnya sudah tidak fokus, panik, dan sedikit lengah saat bermain.
Awalnya tim berjulukan Kabau Sirah berhasil menciptakan gol lebih dahulu lewat sepakan Firman Juliansyah yang tidak dapat diantisipasi dengan baik oleh pemain Sriwijaya FC.
Akibatnya bola mengarah ke dalam gawangnya sendiri dan membuat skor berubah menjadi 0-1 pada Minggu (1/10/2023).
Namun, pemain Sriwijaya FC bernama Habibi Abdul Jusuf berhasil menyamakan skor menjadi 1-1 dengan hanya membutuhkan waktu 1 menit.
Pelatih Kepala Semen Padang FC, Delfiadri mengatakan, telah melakukan evaluasi dari pertemuannya dengan Sriwijaya FC.
Kata dia, ada beberapa faktor timnya tidak berhasil membawa pulang tiga poin pada saat laga tandang di Palembang.
"Kebobolan terakhir, itulah sepak bola. 10 Menit awal dan 10 menit terakhir pasti partai paling krusial dalam sepak bola," kata Delfiadri.
Baca juga: Usai Lawan Sriwijaya FC, 2 Pemain Semen Padang FC Cedera, Butuh Istirahat Jelang Jamu PSMS Medan
Ia menjelaskan, pada 10 menit awal pemain belum siap, sedangkan 10 menit akhir itu pemain kelelahan.
"Jadi, konsentrasi dan fokus pemain sudah berkurang, bahkan ada yang eror. Saat itulah diuji pemain tersebut, apakah bisa mengatasi atau tidak," katanya.
Ia menilai pemain yang bisa menjaga atau mengatasi stamina, fokus, dan konsentrasi hingga akhir pertandingan akan bisa menjadi pemain yang bagus.
"Kalau bisa mengatasi, mereka bisa menjadi pemain yang bagus," jelasnya.
Akan tetapi, pada saat menghadapi Sriwijaya FC, diakuinya pemain Semen Padang FC mengalami kepanikan pada 10 menit terakhir.
"Kita panik. Setelah menang 0-1, nyatanya satu menit berikutnya dibalas oleh tim lawan," katanya.
Ia menjelaskan, timnya juga sedikit lengah, ketika adanya bola rebound, dan pemain belakang Kabau Sirah FC tidak siap.
"Kelengahannya adalah, bola rebound tidak ada yang siap. Terlepas dari offside dan tidak offsidenya. Harusnya pemain belakang kita harus siap," katanya.
Delfiadri melihat banyak orang yang menyalahkan kiper Kabau Sirah bernama Fakhrurrazi Quba.
"Saya melihat dari beberapa tayangan, bolanya memantul dahulu dari tanah dan itu sangat sulit oleh kiper," kata Delfiadri.
Ia menjelaskan, gol yang diciptakan oleh tim lawan pada akhir pertandingan sulit diantisipasi oleh kiper.
Sedangkan bolanya bergerak mendatar atau berada di atas udara akan bisa ditangkap oleh kiper.
"Menangkap bola yang memantul ke tanah lebih sulit, karena konsentrasi kiper menjadi terpecah," pungkasnya.
________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News
Persikota Tangerang di Tangan Delfiadri, Berusia 30 Tahun Bertengger di Posisi ke-2 Grup A Liga 2 |
![]() |
---|
Alasan Manajemen Sriwijaya FC Bawa Kembali Hendri Susilo: Bangun Chemistry Tim untuk Kemenangan |
![]() |
---|
Baru Bergabung ke Sriwijaya FC, Hendri Susilo Langsung Diberi Target Menang Lawan Persikabo |
![]() |
---|
Hendri Susilo Kembali Latih Sriwijaya FC, Siap Bangkit di Liga 2 Usai Tinggalkan Semen Padang FC |
![]() |
---|
Format Liga 2 2024/25: Wajibkan Lima Pemain U-21, Ajang Pembuktian Talenta Muda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.